Kamis, 10 Desember 2009


KATA PENGANTAR

Jangan percaya apa yang akan diberikan oleh siapapun, mustahil menggantungkan apa-apa kepada mereka. Apa yang bisa dilakukan itu, sepenuhnya berasal dari diri sendiri, bumi ini bisa akan baik, ketika setiap individu didalamnya tahu dan bisa melakukan yang terbaik dengan penuh optimisme apa-apa yang bisa dilakukannya. Nikmati saja mimpi-mimpi itu, mulailah melakukan sesuatu dari diri sendiri. ( Kata bijak Oleh : Mario Teguh ).
Perubahan Iklim pada abad ke-21 ini sudah mulai kita rasakan menjadi isu Nasional dan Internasional, dimana kerusakan diatas bumi ini semakin hari semakin parah, seperti dilanda bencana-bencana alam, kelangkaan air bersih, karena resapan air dihulu anak sungai banyak yang menjadi hamparan perkebunan, dan pembalakan liar, yang mengakibatnya setiap anak sungai 10 tahun terakhir sangat dangkal banyak yang mengering, untuk memperoleh air bersih yang dikonsumsi mulai terasa susah didapatkan, Sungai-sungai menjadi alternatif pembuangan sampah oleh masyarakat, di tambah limbah industri, pengembangan perumahan, pertanian dll. Kesemuanya itu bermuara pada generasi dimasa yang akan datang, kita akui bahwa yang hidup sekarang tidak begitu merasakan akibatnya, bila kita tidak berbuat sekarang, siapa lagi yang diharapkan.
Salah satu tanaman asli Indonesia, yang tumbuh sepanjang garis khatulistiwa di Daerah Tropis yakni “Manggis”, akarnya kuat guna menahan air, menjaga kelabilan tanah, batangnya besar, umurnya sangat tua, daunnya yang rimbun, tebal, hijaunya pekat. Dapat sedikit diharapkan menyumbangkan Oksigen (02) yang kita hirup sehari-hari serta menyelamatkan ekosistem yang kita rasakan saat ini.
Yang tidak kalah penting dari komoditi ini adalah produksi buahnya yang mengandung nutrisi (gizi) yang cukup tinggi, Queen of fruits. Ratu dari segala buah asal daerah tropis menurut masyarakat Eropa, serta memberikan nilai tambah perekonomian masyarakat, hingga komoditi ini menurut pendapat kami salah satu komoditi multi guna disamping erat hubungannya dengan lingkungan hidup juga mempunyai potensi ekonomi yang memadai.
Dalam buku ini saya mengutarakan pengalaman saya mengenai manggis, yang saya alami selama kurang lebih enam tahun saya mulai mencatat hingga jadilah ia seperti buku yang sederhana, harapan saya, supaya masyarakat tidak lagi memandang komoditi ini sebagai komoditi yang lama baru berbuah, apapun pendapat para pakar yang agak berbeda dengan sajian saya ini, itu adalah benar, mereka telah melalui penelitian yang akurat, saya hanya menyajikan pengalaman.
Adapun yang berkenaan dengan hubungannya dengan lingkungan hidup itu adalah pendapat saya peribadi dan perlu pembuktian yang lebih akurat oleh para pakar. Sejauh mana pengaruhnya terhadap pemanasan global, serta penyelamatan bumi dari perubahan iklim.
Pembiayaan misi ini, ditanggulangi secara pribadi. Pernah saya ajukan beberapa kali permohonan diiringi dengan proposal, kepada dinas instansi terkait mulai enam tahun yang lalu sampai sekarang tidak pernah ditanggapi, saya dianjurkan membentuk kelompok tani, sementara membuat terobosan ini sifatnya pribadi, bukan kelompok dan tidak ada pembinaan sebelumnya. Setelah saya gencar memberitahukan, baru dinas instansi terkait tahu bahwa ada kebun manggis di Ranah Pantai Cermin.
Saya kerjakan sendiri supaya masyarakat melihat dan termotifasi untuk menanam mengembangkan komoditi manggis, Alhamdulillah setelah dievaluasi, saya mendapatkan kebahagiaan bahwa masyarakat secara diam-diam banyak yang mengikuti mengembangkannya. Melalui buku ini, saya menganjurkan supaya tanaman ini jangan sampai terkontaminasi dengan pupuk kimia diusahakan pakai pupuk organik serta pemberantas hama diusahakan memakai yang alami, menanam rumput guna mengalihkan perhatian hama tanaman.
Saya sangat mengharapkan sumbangsih dan saran dari para pembaca untuk saya adakan perubahan dimasa yang akan datang, kesempurnaan hanya dimiliki oleh Allah SWT. Dan kita diberi serba kekurangan. Selamat Membaca.

Solok Selatan, Juni 2009

Penulis

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Jl. Raya Padang Aro Telp. (0755) 583338

Kata Sambutan

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan merupakan salah satu dinas teknis yang sangat penting dalam peningkatan perekonomian masyarakat dan sekaligus berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan lingkungan hidup. Sebagai leading sektoral, pertanian merupakan sector yang sangat dekat dengan ekonomi masyarakat karena sebagian besar masyarakat Solok Selatan bergerak di bidang pertanian. Untuk itu Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan sebagai instansi yang langsung berhubungan dengan masyarakat petani memiliki program-program unggulan yang diprediksi sangat bisa memajukan masyarakat tani khususnya dan masyarakat Solok Selatan pada umumnya.
Salah satu program unggulan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan yaitu pengembangan Hortikultura yang meliputi buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan bio-farmaka. Komoditi hortikultura unggulan di Kabupaten Solok Selatan selain Jeruk yang sudah dari tahun 2006 mulai dikembangkan, ternyata komoditi manggis merupakan komoditi hortikultura yang juga sangat berpotensi untuk dijadikan komoditi unggulan daerah Kabupaten Solok Selatan.
Hal ini mulai terlihat dari upaya pengembangan kebun komoditi manggis oleh Sdr. Arman Zebua yang sudah mencapai 8,8 Ha di daerah Ranah Pantai Cermin di Kecamatan Sangir Batang Hari yang sangat perlu untuk mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah terutama pemerintah Kabupaten Solok Selatan.
Apa yang dilakukan oleh Sdr. Arman Zebua adalah suatu terobosan yang cerdas dan sangat membanggakan, karena dari tujuan awal pengembangan manggis hanya untuk mengatasi erosi di Daerah Aliran Sungai pada daerah Ranah Pantai Cermin, namun ternyata komoditi manggis merupakan salah satu komoditi ekspor yang sangat berpotensi. Hal ini dikarenakan selain akarnya yang kuat sebagai penahan air dan erosi ternyata buah dan ekstrak kulitnya sangat diminati oleh pasar internasional terutama pasar-pasar eropa. Semua ini karenakan manggis mengandung xanthone yang merupakan anti oksidan yang sangat tinggi yaitu sekitar 17.000-20.000 orac per 100 ons yang setara dengan 66,7 kali anti oksidan wortel dan 8,3 kali anti oksidan jeruk, dimana antioksidan pada buah dan kulit manggis ini sangat bermanfaat untuk menetralkan radikal bebas penyebab penyakit degeneratif seperti jantung, stroke dan kanker.
Jadi dapat dikatakan bahwa komoditi manggis merupakan komoditi yang mempunyai prospek yang sangat baik dan akan mampu sekali meningkatkan perekonomian petani dan masyarakat Solok Selatan pada umumnya. Hal ini bukan saja dari buah segarnya yang bernilai ekspor tinggi namun kulit buahnya juga sangat berpeluang untuk dijadikan peluang ekspor untuk bahan obat-obatan. Melihat apa yang telah dimulai oleh Sdr. Arman Zebua tidak mustahil pada tahun 2020 nanti Kabupaten Solok Selatan merupakan salah satu kabupaten pengekspor manggis yang cukup baik diperhitungkan di Sumatera Barat.
Sejalan dengan ini Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan di tahun 2009 ini mulai mengembangkan komoditi manggis malalui kegiatan program pengembangan agribisnis pada kegiatan pengembangan daerah aliran sungai. Dan di tahun 2010 selain tetap kita usulkan melalui dana APBN kepada Ditjen Hortikultura juga akan kita programkan melalui dana APBD Kabupaten Solok Selatan. Melalui program-program yang akan dikembangkan oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan di harapkan komoditi manggis juga dapat kita jadikan sebagai komoditi hortikultura unggulan yang akan menjadi icon Solok Selatan selain komoditi jeruk yang telah dikembangkan terlebih dahulu.
Dengan apa yang dilakukan oleh Sdr. Arman Zebua ini tidak berlebihan kalau kita ajukan pada pemerintah untuk mendapatkan penghargaan kalpataru dan di calonkan sebagai petani teladan tingkat nasional dari Kabupaten Solok Selatan.


Demikianlah sambutan yang kami berikan dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.














PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
Jln. Golden Arm Padang Aro Kecamatan Sangir. Telp/Fax (0755)

Kata Sambutan

Membuat lingkungan yang nyaman dan dapat bersahabat dengan kita adalah kewajiban kita semua tanpa memandang status dan jabatan. Akhir-akhir ini kita mulai merasakan dampak kerusakan lingkungan seperti cuaca tidak menentu dan kotornya udara yang kita hirup disebabkan emisi bio diesel. Sementara penyerap udara kotor ini semakin hari semakin berkurang, tanaman dihalaman rumah yang berfungsi untuk memfilter udara kotor telah berganti dengan beton atau paving blok, sehingga efek rumah kaca, yang memantulkan cahaya kembali ke bumi sangat kita rasakan. Disisi lain, kita sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan program Nasional menghijaukan Indonesia, karena negara kita ini termasuk salah satu paru-paru dunia juga mulai di landa bencana-bencana lingkungan.
Suatu yang tidak terbayangkan bahwa terobosan yang dibuat Sdr. Arman Zebua penduduk Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan. Kita ajukan jempol atas apa yang telah beliau lakukan dan atas perhatiannya terhadap lingkungan. Saudara Arman Zebua telah menanam komoditas manggis sejak sekitar 15 tahun yang lalu, bahkan telah cukup lama meyakinkan dan mengajak Masyarakat untuk ikut serta dalam budidaya manggis. Beliau melakukan semua ini disebabkan adanya beberapa bencana lingkungan, sehingga beliau tergerak untuk berbuat sesuatu yang bisa bermanfaat bagi Kabupaten Solok Selatan serta Propinsi Sumatera Barat pada umumnya.
Komoditi Manggis merupakan salah satu tanaman tua dan mulai langka apabila kita tidak budidayakan dia akan punah, manggis disamping akarnya kuat menahan airdan laju erosi, juga daunnya rimbun, tebal serta warna hijaunya pekat, umurnya cukup lama dan mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat dalam sektor produksi buah. Semuanya dari komoditi ini dapat dimanfaatkan pada kehidupan manusia sehari-hari. bahkan Saudara Arman Zebua telah membuat estimasi perbandingan manggis, sawit dan karet dilihat dari segi ekonomi untuk meyakinkan kita bahwa manggis menguntungkan secara ekonomi.
Berangkat dari hal di atas, kita akan usulkan manggis untuk ditanam disekitar kantor yang ada di Kabupaten Solok Selatan yang kita cintai ini dengan harapan kelak manggis akan dapat menjadi mascot flora Kabupaten Solok Selatan, seperti halnya bengkuang yang merupakan mascot kota Padang, atau duku yang menjadi mascot kota Palembang.
Sdr.Arman Zebua, telah berbuat sesuatu yang dapat bermanfaat bagi kita semua, adalah hal yang wajar jika beliau mendapatkan penghargaan yang layak dari kita semua. Analisa beliau tentang komoditi manggis, mulai dari pembibitan, pemeliharaan, perawatan tanah serta analisa komparasi dengan beberapa komoditi lain dapat kita terima secara nyata. Hal ini sanat terasa dan nyata bermanfaat. Insya Allah kita akan usulkan yang bersangkutan menjadi salah satu tokoh Masyarakat yang peduli dan punya perhatian terhadap lingkungan hidup dari Kabupaten Solok Selatan.
Demikianlah sepatah kata dari kami, selamat dan sukses selalu untuk Saudara Arman Zebua dan semoga apa yang telah beliau lakukan bermanfaat bagi kita semua dan semoga beliau tidak berhenti sampai di sini Wassalam.


Padang Aro, 16 Juni 2009

Kepala ;

dto

Drs. Putra Nusa, M.Pd, MM
Nip. 131 952 544


PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OL
AHRAGA
Alamat : Jln. Raya Padang Aro-Muara Labuh


KATA SAMBUTAN

The Queen of Fruits (Ratu Buah) dari daerah tropis, julukan si buah Manggis telah berjaya dibudidayakan oleh seorang anak bangsa sang pionir, Sdr. Arman Zebua. Di seantero pelosok negeri di Sumatera Barat, Manggis adalah buah yang cukup digemari, namun tidak pernah tumbuh sebagai tanaman buah yang dibudidayakan. Banyak orang tahu bahwa Manggis juga diminati oleh masyarakat luar negeri yang ditandai dengan tingginya permintaan pedagang perantara kepada masyarakat, tetapi pasokan tidak memadai. Kondisi ini tidak banyak yang memahami sebagai peluang bisnis yang amat prospektif: budidaya tanaman Manggis. Adalah seorang mantan pebisnis kayu yang menangkap peluang bisnis budidaya Manggis ini.
Berbekal pengetahuan dan ilmu yang didapatnya secara otodidak tentang tumbuhan hutan, dan di tengah skeptis masyarakatnya Sdr. Arman Zebua membulatkan tekadnya untuk memulai budidaya Manggis pada lahan seluas 8,8 hektar di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan tahun 2003. Dan, hingga saat ini telah berjaya membudidayakan Manggis seluas 4.5 ha, dengan umur tanaman mulai dari 6 bulan hingga 6 tahun. Jika tanaman Manggis masyarakat lokal berbuah pada usia 12 tahun, maka dengan teknik budidaya dengan pembibitan biji, Manggis Sdr. Arman Zebua telah berbuah pada usia 6 tahun. Ini adalah buah dari tekad, kerja keras dan ketabahan.
Menarik dari apa yang juga ditulis Sdr. Arman Zebua tentang Manggis. Tidak hanya dari aspek budidaya dan manfaat ekonomis yang menjadi perhatiannya, tetapi juga aspek lingkungan hidup dan potensi agrotourism juga tak luput dari pengamatan. Kesimpulan Sdr. Arman Zebua, budidaya tanaman Manggis menempati rating teratas diantara tanaman perkebunan yang lain, seperti karet, sawit dan jeruk. Dari aspek lingkungan hidup, Manggis memberikan manfaat pada akar yang menahan erosi dan daunnya yang rimbun hijau pekat penyumbang oksigen. Bahkan, kesemua pesona Manggis ini, sangat mungkin perkebunan Manggis dapat dikembangkan sebagai kawasan agrotourism.
“Kampanye Manggis” nampaknya telah menyadarkan masyarakat akan potensi lokal yang dimiliki serta telah memancing para pakar untuk melakukan studi yang dalam tentang Manggis, the queen of fruits.
Dengan pengetahuan, keterampilan, pemahaman dan dedikasi untuk mengembangkan budidaya Manggis, buah lokal yang hampir tidak dipedulikan oleh masyarakatnya, kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi. Dan kami menyatakan kesediaan untuk ikut mengantarkan apabila ada institusi perguruan tinggi yang memberikan peluang kepada beliau untuk diusulkan mendapatkan penghargaan menyandang gelar Doctor Honoris Causa untuk bidang Budidaya tanaman Manggis.
Selamat membaca, semoga semakin banyak lagi anak bangsa yang terinspirasi dengan semangatnya Sdr. Arman Zebua.

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Alamat : Jln. Raya Padang Aro. Telp (0755) 583401


Kata Sambutan

Prospek Buah Komoditi buah Manggis cukup menjanjikan kepada para petani, mempunyai nilai jual tinggi dalam Negeri maupun khususnya di Ekspor pada Negara-negara Eropa yang sangat menyukai Buah segar khas khatulistiwa. Seperti buah manggis yang dirintis budidayanya oleh Sdr.Arman Zebua, tanaman ini adalah khas daerah tropis.
Kami dari pihak Hutbun hanya dapat mendorong secara moral, sebab yang mengelola dan mengembangkan komoditi ini secara institusi adalah Dinas Pertanian khususnya bidang Holtikultura. Bukannya kami tidak mau membudayakan komoditi ini tapi terjadi over lap pengajuan anggaran di BAPPEDA serta DPRD.
Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kita yang ada di Kabupaten Solok Selatan ini merasa terkagum terobosan yang dirintis oleh Sdr.Arman Zebua membudidayakan Komoditi ini secara khusus. Komoditi manggis ini dari beberapa sumber kita mengetahui bahwa manggis terkesan lama baru berbuah memerlukan waktu yang cukup lama sampai belasan tahun, hingga dengan lama baru berbuah membuat enggan masyarakat kita pada umumnya membudidayakan Komoditi manggis ini. Tapi yang dirintis oleh Sdr.Arman Zebua bahwa manggis mulai berbuah pada tahun ke enam, perlu penelitian lebih mendalam oleh para pakar, apa daerah kita di Kabupaten Solok Selatan ini, tanahnya layak dan bagus untuk membudidayakan Komoditi Manggis, atau karena kondisi tanahnya labil dan gembur hingga pertumbuhan akar manggis dapat cepat berkembang? hingga cepat berproduksi, hal ini perlu diadakan penelitian yang cukup akurat oleh para pakar akademisi tentu kita harus libatkan pihak perguruan tinggi untuk menelitinya.
Dengan Buku yang akan diterbitkan ini kelak mudah-mudahan dapat masyarakat kita mengembangkan Komoditi Manggis ini, kita akui bila dihubungkan dengan Lingkungan Hidup sangat tepat, disamping akarnya kuat dan menahan air batangnya besar serta umurnya cukup lama daunnya rimbun tebal dan hijaunya pekat.
Perkembangan ini, tanpa disadari masyarakat tergugah untuk menanam Komoditi Manggis ini tentu ada kiat tersendiri dari Sdr.Arman Zebua hingga saat ini jumlah yang ditanam Masyarakat sesuai dengan informasi Dari Pak Camat Sangir Batang Hari, membuat kita tertegun sejenak memang luar biasa, masyarakat berbuat tanpa diperintah tumbuh sendiri kesadaran untuk menanam/mengembangkan Komoditi Manggis ini. Menurut hemat kami memang pantas dan kita dorong supaya Sdr.Arman Zebua sebagai pemerhati Lingkungan Hidup dari Kabupaten Solok Selatan ini mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan usaha yang dilakukannya selama enam tahun terakhir. Waktu selama itu bagi petani cukup lama.
Demikianlah sambutan dari kami semoga dapat bermanfaat, untuk Sdr.Arman Zebua melanjutkan pekerjaan yang mulia ini, terima kasih.

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Alamat : Jln. Raya Padang Aro. Timbulun

Kata Sambutan
Alhamdulillahirrabil’alamin, syukur kita kepada Allah, SWT. Selawat kita alamatkan kepada Nabi Muhhamd saw, yang telah membawa kita pada dunia yang terang hingga pada dunia yang sangat pesat kemajuan teknologi saat ini.
Tiada kata yang dapat diucapkan selain kekaguman kita memiliki potensi tanaman khatulistiwa serta khas daerah tropis, yang telah dikembangkan dan dibudidayakan oleh Sdr.Arman Zebua di Nagari Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan. Enam tahun bukan waktu yang sedikit bagi seorang petani, apalagi belum mempunyai produksi yang dapat menghasilkan. Dalam kurun waktu yang lama itu selalu mengeluarkan pembiayaan guna menindaklanjuti pertumbuhan Komoditi Manggis ini. Masyarakat kita seperti Sdr.Arman Zebua telah menyumbangkan buah fikiran dan tenaga, hingga dapat kita merasa bergangga sebagai warga Kabupaten Solok Selatan, membuat terobosan baru yang sangat sinkron dengan Lingkungan Hidup yang asri dan Alami, juga memberikan hasil produksi buah guna menambah perkembangan Ekonomi Masyarakat.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok Selatan, mengharapkan supaya buah komoditi manggis ini diusahakan berkualitas eksport yang dapat kita pasarkan pada pasar internasional, terutama Negara Singapur, Cina, Shanghai, Hongkong diwilayah Asia serta Negara Belgia, Amerika, Inggris, Prancis dll. Kami mencoba mencari terobosan marketingnya, hingga dimasa mendatang Kabupaten kita dapat langsung mengeksport pada Negara Tujuan dari Komoditi Buah Manggis yang kita miliki ini, serta kita akan ikut dalam pasar lelang perdagangan ditingkat Nasional. Dengan adanya Komoditi buah Manggis yang dirintis Oleh Sdr. Arman Zebua, apa lagi bila telah menjadi komoditi unggulan Kabupaten Solok Selatan, buah manggis kita yang ada berumur 25 tahun keatas, selama ini diatas namakan Kabupaten/Kota yang bertetangga di Kabupaten kita, disebabkan kita tidak yakin bahwa kita punya buah manggis dalam jumlah yang cukup siknifikan. Dengan adanya kebun khusus manggis yang dikelola ini, bila ada tamu yang datang ke Kabupaten Solok Selatan meninjau Komoditi yang kita miliki ini, sangat menarik perhatian Wisatawan Domestik dan Mancanegara yang pada muaranya menambah pemasukkan ekonomi bagi warga Kabupaten Solok Selatan serta menambah pendapatan asli daerah.
Yang sangat kita dukung disamping produksi buah, manggis mempunyai akar yang kuat menahan air, menjaga kelabilan tanah, meminimalkan mencana alam, mempunyai batang yang tidak mudah patah, umurnya sangat lama, mempunyai daun yang rimbun, tebal serta hijaunya pekat yang dapat memberikan manfaat bagi kita berupa oksigen yang kita hirup sehari-hari, kita akui bahwa kita tidak menyangka bahwa sangat bermanfaat untuk lingkungan hidup yang sekarang sedang panas-panasnya dibicaranakan ditingkat Nasional maupun Internasional.
Demikianlah sambutan dari kami semoga bermanfaat, Terima kasih.

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
KECAMATAN SANGIR BATANG HARI

Alamat : Jln. Jln. Rimbo Cupak Kode Pos 27378

Kata Sambutan


Kita Bersyukur kepada Allah SWT, atas rahmad serta karunia-Nya pada kita dan selawat serta salam kita tujukan kepada Nabi kita Muhammad saw. Dengan niat yang tulus serta ikhlas dari Sdr. Arman Zebua menerbitkan Buku Komoditi Manggis yang dapat bermanfaat bagi warga Kec. Sangir Batang Hari pada khususnya dan Kabupaten Solok Selatan pada umumnya.
Saya secara pribadi dan sebagai Pimpinan Wilayah Kec. Sangir Batang Hari merasa bangga, atas terobosan salah seorang warga saya, yang bertahun-tahun Sdr. Arman Zebua memulai pekerjaan ini. Menurut hemat kami cukup melelahkan, belum tentu membuahkan hasil yang maksimal. Tapi Sdr. Arman Zebua sangat gigih merawatnya hingga sekarang mulai menampakkan hasil. Setelah kita tinjau dan melihat dilapangan lokasi yang ditanami komoditi manggis ini, tanahnya tandus dan labil tampak ada bekas longsor, tapi dengan adanya batang manggis tidak jadi longsor. Jujur kita mengatakan selama ini manggis banyak kita temui dimana-mana tapi hanya satu, dua tiga batang saja itupun terletak di samping rumah masyarakat dan tidak membudidayakan secara intensif. Saya mempunyai lahan beberapa hektar rencana saya mau mengikuti yang dilakukan Sdr. Arman Zebua ini dan saya sekarang sedang mencari bibit komoditi manggis ini untuk saya tanami dilahan saya tersebut.
Kita sebagai Pimpinan Wilayah Kecamatan, menanyakan kepada seluruh Wali Nagari yang ada di wilayah Kecamatan Sangir Batang Hari, tentang pengaruh terobosan yang dibuat/dikerjakan Sdr. Arman Zebua ini, sangat puas saya mendengarkan dan itupun diluar dugaan bahwa komoditi Manggis yang ditanam oleh masyarakat di tujuh Nagari di wilayah Kec. Sangir Batang Hari ada sekitar minimal 23.000 batang, ini sesuatu perkembangan yang luar biasa, tidak tertutup kemungkinan tahun 2015 hingga tahun 2020 Kecamatan Sangir Batang Hari termasuk penghasil buah komoditi manggis. Perkembangan ini perlu kita sikapi untuk cepat kita mengadakan pembinaan hingga terjaga kualitas buah dapat dipasarkan didalam dan luar negeri. Bila kita lihat luasnya berapa hektar dari jumlah yang ditanami oleh Masyarakat 23000 : l50 btg/ ha = 153,33 ha. Ini adalah perkembangan empat tahun terakhir hingga sekarang hal ini tidak termasuk manggis yang umurnya sudah tua 25 tahun keatas.
Disamping kita mendambakan hasil juga ikut serta menyelamatkan lingkungan ini, supaya wilayah Kecamatan Sangir Batang Hari 15 sampai 25 tahun ke depan akan dirasakan manfaatnya oleh generasi sesudah kita. Tidak berlebihan bila kita usulkan dan mendorong mendapatkan penghargaan yang layak oleh Sdr. Arman Zebua, mulai dari tingkat Kabupaten, tingkat Propinsi, tingkat Nasional bila perlu sampai pada organisasi lingkungan hidup internasional (UNESCO - PBB) orang belum memikirkan beliau sudah berbuat, kita hargai perbuatan yang sangat mulia ini bermanfaat bagi kita warga Kabupaten Solok Selatan hingga tingkat Nasional, karena Indonesia adalah termasuk salah satu paru - paru dunia. Sejalan dengan; pada hari ini Jum’at tanggal 05 Juni 2009 adalah Peringatan hari lingkungan hidup sedunia.
Menentukan Komoditi yang selama ini kita lihat, hanya pada pohon, batang, serta akarnya saja, seperti kayu mahoni dsb. Tapi yang dilakukan ini juga ada hasil yang bisa mendatangkan produksi buah bagi warga masyarakat, yang mempunyai nilai tambah ekonomi untuk petani.

Demikianlah kata sambutan dari kami, sebagai pimpinan wilayah kecamatan supaya dapat bermanfaat bagi masyarakat kita dan termotifasi menanam serta membudidayakan komoditi manggis ini.


PENDAHULUAN


Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah SWT, dan selawat untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Berselang waktu yang cukup lama saya mulai menanam komoditi manggis ini lebih kurang enam tahun sampai sekarang, kini sudah mulai berbuah. Banyak sekali suka duka yang saya alami, itu sebagai catatan berupa memorial bagi saya.
Sekretaris Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia (Dalam Acara HLH Se-dunia tgl 22 Juni 2009 di Pariaman)
Udara disekeliling kita, semakin terasa mengerikan, karena api rasa panas yang menyengat dikulit, seperti cahaya matahari yang dipantulkan dari sebuah cermin, bola-bola api minyak yang panas, beterbangan diudara dan jatuh ke air, disekeliling kita. (sastra klasik)
Menentukan dan membuat terobosan baru cukup berat tantangan yang dihadapi. Kita harus korbankan segala-galanya mulai dari perasaan, ocehan orang, fisik, sampai pada materi, guna mencapai yang direncanakan hingga hasil yang memuaskan, bukan hanya keinginan kita pada hasil produksi saja, tapi lebih dari itu, termasuk didalamnya lingkungan hidup. Kita ikut ambil bagian supaya ekosistem planet bumi yang kita huni ini terselamatkan dari Pembesaran lobang Ozon terjadinya Pemanasan Global, serta Bumi ini dapat berputar sesuai dengan yang semestinya, karena yang dihasilkan oleh daunnya yang sangat rimbun berbentuk bulat telur hijaunya pekat dan tebal dan tidak ada musim gugur, akarnya yang kuat dapat meminimalisir bencana alam dan menjaga kelabilan tanah.
Setelah kita putuskan bahwa hal ini harus dilaksanakan tidak dapat ditunda, maka saya bergerak ibarat semut berjalan pelan tapi pasti, walaupun disana sini banyak kendala yang dihadapi, saya harus meyakinkan orang, termasuk keluarga bahwa arah kita adalah produksi buahnya kelak, tapi sesunggunya hal itu hanya alasan belaka, karena akibat Misi ini memerlukan pembiayaan yang cukup besar untuk mewujutkan lingkungan hidup yang asri dan alami, dimasa yang akan datang. Yang kita perbuat sekarang, hasilnya puluhan tahun kedepan, untuk generasi selanjutnya. Memang ini adalah kewajiban moral semata, tidak ada seorang pun yang memaksa saya, tumbuh dari lubuk hati yang cukup dalam. Guna berbuat sesuatu yang bermanfaat serta berdaya guna untuk kita semua dan untuk anak cucu kita dimasa yang akan datang, Karena semakin hari semakin membengkak pengeluaran dalam kegiatan ini, mudah-mudahan Pemerintah Daerah, Swasta yang peduli dengan lingkungan hidup, tanggap dalam siatuasi yang kita hadapi sekarang. Hal ini bukan hanya buat saya secara pribadi tapi untuk kita penghuni Alam semesta ini. Disamping kita buktikan pendapat para pakar dibidangnya, tentang manfaat yang ditimbulkan oleh Komoditi Manggis ini.
Alhasil saya kerjakan sendiri walaupun bermandikan keringat setiap hari, luka karena parang, kesendirian dalam kesunyian di semak belukar, mengawali pekerjaan ini, bila saya ingat pekerjaan ini dari awal, membuat keluar air mata tanpa disadari. Bagi saya adalah perjuangan dalam rangka mewujutkan misi kemanusiaan serta keterbatasan materi yang saya miliki terpaksa saya kerjakan sendiri dengan menyisingkan lengan baju pergi pagi dari rumah pulang sore selama enam tahun terakhir. Sekarang saatnya saya angkat bicara karena sudah tampak titik keberhasilan dari segi produksi, walaupun itu belum merata mulai dari ide, merenung serta memikirkan, saya aplikasikan langsung kelapangan. Sekarang pada tahun yang ketujuh saya mulai mempublikasikannya pada khalayak umum, mulai tingkat masyarakat Nagari, masyarakat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, tingkat Nasional, serta di tingkat Internasional.

Pekerjaan yang saya buat ini, penuh dengan keyakinan serta percaya diri yang kuat, bahwa masyarakat kita yang melihat Insya Allah akan tertarik dan berbuat. Nyatanya memang apa yang kita perkirakan sebelumnya terjadi adanya, bukan hanya satu dua yang mengikuti, tapi cukup membuat kita bahagia dengan melihat serta mendengar masyarakat bercerita di warung tentang Komoditi ini.
Tidak tertutup kemungkinan satu, dua hingga lima tahun kedepan Komoditi ini akan memberikan kontribusi terhadap Pemerintah Daerah termasuk salah satu Sektor Pendapatan Asli Daerah. Karena jumlah batang serta hasil produksi buahnya yang cukup siknifikan, komoditi kelapa sawit dari hasil Tandan Buah Segar (TBS) bisa memberikan pemasukkan terhadap Pemerintah Daerah, sektor komoditi manggis ini juga bisa memberikan penambahan Pendapatan Asli Daerah.
Pada awalnya saya menanam sekitar 400 (empat ratus) batang, yang hidup Insya Allah akan berbuah berbuah tahun 2010 sebanyak 215 (dua ratus lima belas) batang. Saya lanjutkan penanaman tambahan serta menyisip pada bulan Januari 2009 sebanyak 450 (Empat ratus lima puluh) batang berarti batang manggis saya sekarang berjumlah = 665 (enam ratus enam puluh lima) batang.

Terima kasih yang tidak terhingga pada :
1. Bpk. H.Gamawan Fauzi, SH. MM, mantan Bupati Kabupaten Solok, sewaktu kita akan melangkah membibitkan Komoditi Manggis ini, kita konsultasi kepada beliau di Balitan Sukarami Solok dalam acara sosialisasi seratus lima kewenangan yang dilimpahkan untuk pemerintah Nagari di Kabupaten Solok. (Bulan Mei 2002). Sekarang Beliau Gubernur Sumatera Barat.
2. Bpk. DR. Ir. Kamarul Arief, Msc. Kepala Balitbu di Sumani sekarang beliau kabarnya sudah pindah ke Surabaya.
3. Sdr. H.Mahyeldi Ansarullah,SP. Kita berdiskusi pada acara pengkaderan kepemimpinan di Masjid Al-Furqan Kota Solok, sekarang beliau menjadi wakil Walikota Padang.
4. Sdr. Ir.H.Jhonimar Boer yang sekarang beliau Anggota DPRD Tk.I Sumatera Barat.
5. Sdr. Ir. H. Arkadius Dt. Intan Bano, MM, MBA kita konsultasi pada beliau sewaktu menjadi Direktur PT. Inhutani Sumatera Barat, sekarang menjadi Anggota DPRD terpilih Tk.I Sumatera Barat.
6. Sdr. Drs.H. Abdul Rahman, SH.MH Mantan Staf Pengajar salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta, sekarang Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Solok Selatan.
7. Sdr. Guswardi,SP. Sekarang beliau salah seorang staf Dinas Pertanian Sumatera Barat.
8. Sdr. Ir. Epli Rahmat, MM ketika diawal pekerjaan ini beliau atas nama perantau. Setiap pulang ke kampung selalu memberikan semangat pada saya untuk melanjutkan perawatan Komoditi Manggis ini. Apa yang bisa kita lakukan hari ini jangan tunggu hari esok, rawat terus sampai berhasil katanya beberapa tahun yang lalu. Sekarang beliau telah menjadi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan.
9. Sdr. Faigizisokhi Waruwu, SP Staf Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Sumani Solok.
10. Sdr. Asril, SH Mantan Camat Sangir Batang Hari, sekarang beliau di Dinas Disnakertrans Kabupaten Solok Selatan.
11. Sdr. Drs.Putra Nusa, M.Pd, MM. sekarang Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Solok Selatan.
12. Sdr. AKP. Pol. Musril Palyani Mantan Kapolsek Sangir Batang Hari, sekarang beliau menjadi Kabag. Bina Mitra di Polres Solok Selatan.
13. Sdr. Basrial, SE Kabag. Hubungan masyarakat. Kab. Solok Selatan.
14. Sdr. Rasyanto yang sangat mendorong secara moral, dari Samarinda Kalimantan Timur.
15. Sdr. Edwardi Mantan UPTD Pertanian Kec. Sangir Batang Hari, sekarang beliau di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan.
16. Sdr. Azwirman Mantan UPTD Pertanian Kec. Sangir Batang Hari, sekarang beliau di Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan.
17. Sdr. Ikhtiar Zendrato, A.md. sebagai pelaksana Teknis dalam penanaman Komoditi Manggis ini.
18. Kakanda Isna Irfan, S.Pd. dan Uni Sumiati, masing-masing sekarang menjadi Pengawas di UPTD Pendidikan Kec. Sangir Batang Hari, serta guru SD. Inpres di Abai, Kec. Sangir Batang Hari Kab. Solok Selatan.
19. Ibu Mertua Saya Hj. Nelis Rahman, Pensiun Guru di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kakanda Jonniter, serta Add. Fatimah Rasyid, sekarang menjadi bidan di Nagari Asam Limau Sundai Kec. Sangir Jujuan.
20. Istri saya ( Cenni Rasyid ) guru SMP No. 6 Solok Selatan di Bidar Alam, yang selalu membungkus nasi setiap hari dan memasukkan air minum di Jiregen 5 liter, membelikan rokok dan kebutuhan lainnya. Serta anak-anak saya: Dinyah R. Zebua, Amaliyah Candra Zebua, Luthfiah Trivani Zebua, Fikri Aulia Zebua, yang seharusnya mereka mendapat belanja yang cukup terpaksa terkurangi karena pengalokasian anggaran belanja keluarga untuk pembiyaan komoditi Manggis ini. Alhamudulillah anak-anak mengerti dengan keadaan yang tengah kita lakukan sekarang.
21. Dan beberapa Orang yang tidak saya sebutkan satu per satu dalam buku ini atas jasa-jasanya hingga terwujud Kebun/Penulisan buku komoditi Manggis ini. Hal demikian bukan saya sengaja hanya saja keterbatasan saya sebagai manusia biasa.


Orang tersebut diatas sangat besar sekali peranannya memberikan dukungan moral bagi saya untuk mewujudkan perencanaan program ini, berbentuk pandangan dari beberapa aspek, dari Bidang Ilmiah, Sosial Budaya, Ekonomi, Lingkungan Hidup, Ilmu Tanah, dan sistim Pembudayaan Komoditi Manggis.

Kesemuanya itu semoga Allah SWT membalasi dengan pahala yang setimpal atas jasa-jasa tersebut, dari saya hanya Do’a menyertai anda semua. Amin.
I. Latar Belakang

Melihat perkembangan serta pembangunan disegala bidang termasuk pembangunan sektor ekonomi yang memanfaatkan Sumber Daya Alam, kemajuan ini tidak dapat kita tolak karena merupakan tuntutan zaman yang semakin hari semakin berkembang. Kabupaten Solok Selatan adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Barat yang baru di mekarkan tahun 2003 lalu. Dalam rangka Pembangunan Daerah, banyak Investor yang mengembangkan usahanya didaerah ini pada sektor perkebunan Kelapa Sawit, Perkebunan Teh, dan perkebunan Karet, untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Bersama Kep. KLH Drs. Putra Nusa, M.Pd, MM
Seiring dengan hal tersebut diatas, kita sebagai komponen masyarakat tentu ingin mengambil bagian dalam pembangunan ini. Daerah Solok Selatan memiliki hamparan perkebunan yang cukup luas, serta kayu-kayuan yang tidak ada lagi menyebabkan sering terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor di daerah ini. Disinilah tergerak hati untuk berbuat sesuatu untuk Lingkungan guna meminimalisir bencana alam dengan mencari komoditi yang akarnya kuat serta daya tahannya lama dan mempunyai nilai produksi yang cukup memadai serta meningkatkan pendapatan Masyarakat petani. “manggis”. Setelah kita konsultasi di Balai Penelitian Tanaman Buah (BALITBU) di Sumani Solok, pada salah seorang Staf Sdr. Faigizisokhi Waruwu,SP. Memberikan analisanya tentang produksi buah serta prospeknya kedepan sebagai agrobisnis, komoditi ini salah satu jenis buah segar yang sangat digemari oleh Masyarakat Eropa.
Banjir yang menggenangi ruas jalan raya RPC - Abai
KTU Kantor Lingkungan Hidup Kab. Solsel Asriko, S.Sos
Dengan penuh keyakinan serta menentukan sikap, saya mulai menanam Komoditi Manggis, dan diikuti oleh beberapa rekan-rekan petani yang berdomisili di Ranah Pantai Cermin,
diantaranya Sdr. Ismailir, Sutan Pilihan, Sutan Bungsu, Amril Ismail, SE dll. Pada bulan Juni 2003 yang lalu ketika itu kita tidak menyebarluaskan informasi ini pada masyarakat karena kita coba dulu bagaimana perkembangannya, sebab pembiayaannya yang cukup besar dan dananya adalah dari individu para petani supaya tidak menimbulkan resiko ekonomi yang besar bagi masyarakat kita.
Bersama Sekda Kab. Solok Selatan Drs. H. Adril (04-Juni-2009)
Dengan kondisi tanah di sebagian wilayah Kabupaten Solok Selatan ini sangat labil, rawan dengan bencana alam hingga sering terjadi banjir setidaknya satu kali dalam satu tahun, memang akibat ini hanya sebagian masyarakat yang mengalami dampak lingkungan, tapi setiap tahun saudara-saudara kita yang berdomisili di Propinsi Jambi sana mengalami bencana alam yang serupa. Kita akui bahwa bukan masyarakat Kabupaten kita saja yang menjadi penyebab semua ini, hanya saja kita mencoba berbuat untuk meminimalkan bencana alam ini dimasa yang akan datang.

Pendapat Prof. DR. Ir. Nasfryzal Carlo, Msc. Guru besar tetap pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta di rublik Opini pada harian Singgalang tanggal 6 juni 2009 dengan judul “Bersama selamatkan Bumi dari perubahan Iklim” masing-masing kita mengupayakan selaras dengan alam dengan melakukan sbb :
1. Menghemat pemakaian Listrik dengan mematikan lampu yang tidak penting, mematikan computer ketika tidak bekerja, mematikan alat pendingin ketika tidak berada didalam ruangan, mematikan televisi ketika tidak menonton.
2. Mendesain bangunan dengan memanfaatkan cahaya alam (matahari) semaksimal mungkin.
3. Memaksimalkan penggunaan transportasi umum dan kendaraan yang berbahan bakar gas dan biodiesel.
4. Memakai kendaraan bebas polusi seperti sepeda dan becak.
5. Menghindari pembakaran sampah menerapkan 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) dan woste to energy dalam pengelolaan sampah.
6. Mengontrol Emisi operasional Industri.
7. Membeli produk local untuk mengurangi transportasi barang-barang import, jika sangat terpaksa beli produk luar yang mempunyai recycle logo.
8. Mengganti tas belanja dari plastik menjadi kain atau bahan organik lain.
9. Menggunakan kertas pada kedua sisi dan mendaur ulang kertas .
10. Menebang pohon yang harus diikuti dengan penanaman kembali.
11. Membuka lahan dengan cara tidak dibakar.
12. Menghentikan illegal loging.
13. Membudayakan gemar menanam pohon menggunakan taman hidup sebagai pagar rumah.
Menyelamatkan Lingkungan ini kita seluruh komponen masyarakat dituntut untuk berbuat yang dapat bermanfaat.

Bersama Kabag Ekbang Drs. Efi Yandri, MM
Sedikit saya kutip Pendapat Ir.Sabar Ginting,MBA. Pada majalah Suara Bumi Edisi Maret-April 2009.- tentang krisis air. Air ! oleh semua orang, bahkan air merupakan sumber daya alam yang paling penting untuk keberlangsungnya ekosistem di muka bumi. Tanpa air tidak satupun makhluk hidup yang bertahan hidup.
Krisis air telah mengglobal, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencanangkan tahun 2005 – 2015 sebagai “ Dekade Air”. Dalam era 100 tahun terakhir, 20% dari total volume air bersih dibumi ludes dan harga air bersih melonjak tinggi lebih dari dua kali lipat, selain itu distribusi air bersihpun kian timpang. PBB memproyeksikan pada tahun 2050, dua hingga tujuh miliyar manusia akan mengalami kekurangan air bersih.

Masyarakat Nagari Dusun Tangah, Sitapus, Abai, RPC, Bidar Alam, Lbk Malako sangat tergantung pada Sungai Batang Sangir ketika musim kemarau. (tgl 3 Juli 2009 di RPC).
Volume air di Bumi cukup besar, dimana 70% permukaan bumi tertutup dengan air, namun hanya sekitar 2,5% saja yang berupa air tawar, itupun tidak sampai 1 % yang bisa dikonsumsi, karena sebagian besar merupakan air tanah dalam air es di kutub. Akan tetapi air yang hanya 1 % tersebut semakin lama semakin berkurang, bahkan air yang adapun sudah tercemar oleh aktifitas Industri, Pertanian, Permukiman, Pertambangan dan berbagai aktivitas manusia. Yang kurang peduli dengan Lingkungan dan menyebabkan pencemaran / kerusakan lingkungan, konversi wilayah serapan dan penampungan air secara besar-besaran serta eksploitasi air yang berlebihan membuat air bersih semakin sulit di dapat.
Sungai batang sangir, 2 tahun yang lalu bila musim kemarau, menyeberang pakai perahu, sekarang telah terjadi pendangkalan yang cukup memprihatinkan tinggal setinggi betis orang dewasa. (Photo 1 Juli 2009)
Semakin krisisnya suplai air serta jumlah permintaan meningkat kebutuhan terhadap air bersih. Pada kondisi ini maka sumber daya air tidak lagi merupakan barang publik murni (pure public good) dengan volumenya yang semakin terbatas, maka air merupakan benda ekonomis. Pada saat musim kemarau dan krisis air bersih, masyarakat rela berjalan kaki puluhan kilometer dan berani membayar mahal demi mendapatkan air bersih.
Saya ambil salah satu exsample, debit Air Sungai Batang Sangir sudah jauh sekali menurun, dibanding tahun-tahun sebelumnya, sementara sumur masyarakat ketika musim kemarau, 99% kering tidak ada jalan lain selain masyarakat Kec.Sangir Jujuan dan Kec.Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan, setiap sore seperti pasar ditepi sungai batang sangir untuk mandi dan mencuci, bahkan ada yang meminum, sementara airnya tidak layak untuk dikonsumsi, bila hal ini tidak diantisipasi oleh pihak yang berwewenang akan terjadi wabah penyakit musiman.
Camat Sangir Batang Hari Ahmad Jaya, Ama.Pd
Selain hal tersebut di atas, salah satu hal yang membuat saya tertarik dengan komoditi manggis adalah hasil produksi yang lebih menjanjikan bagi saya sebagai petani. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan produksi antara komoditi kelapa sawit, karet dan manggis seperti pada tabel berikut ini.
Jenis Komoditi Jumlah/Ha Produksi Harga Satuan Jumlah Keterangan
(ton/ha/thn) (Rp./kg) (Rp)
Kelapa Sawit 136 48 1.000 48.000.000,- Prod. thn ke-5
Karet 500 24 5.000 120.000.000,- Pemotongan 4
hari/minggu
Manggis 150 75 10.000 750.000.000,- Produksi pd thn
ke 10
Tabel. Perbandingan Hasil Produksi Beberapa Komoditi

Grafik Jumlah Tanaman per Hektar
Grafik Hasil Produksi Beberapa Komoditi
.









Bersama Kadis Hutbun Kab. Solsel (Ir.H.Hamidi Munir,MM)
Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian & Perdagangan Kabupaten Solok Selatan Zamardan, SE. MM menyampaikan harapan terhadap komoditi manggis sbb :
1. Buahnya agar diusahakan berkualitas ekspor, supaya penampilan buah mulus, tidak keluar getah kuning dikulit sebelah luar.
2. Komoditi buah manggis kita usahakan menembus pasar internasional karna sangat disukai oleh Masyarakat Eropa dan Asia seperti Singapur, dll. Produksi buah Manggis yang di hasilkan Kabupaten ini, tidak pernah mengatasnamakan Kabupaten Solok selatan, malah Kab./Kota di luar kabupaten Solok Selatan, Sekarang sudah saatnya potensi yang kita miliki atas nama Kabupaten Solok Selatan, bila perlu kita langsung mengepal serta mempeti kemaskan di sini, langsung kita Eksport ke Negara tujuan. Dengan segala urusan legalitas kita mengurus lebih awal, sebelum musim buah tiba.
3. Dengan analisa yang tajam dari Penulis, perkiraan produksi buah manggis, yang ada diwilayah kabupaten kita saat ini, Kita akan ikut dalam pasar lelang perdangan tingkat nasional.
Kabid Perdagangan Dinas Koperindag Zamardan, SE. MM

II. Komoditi Manggis
Manggis adalah tanaman yang tumbuh didaerah tropis yang dilalui oleh garis khatulistiwa.
Di negara-negara Eropa manggis ini tidak dapat tumbuh dengan baik sehingga buah manggis ini sangat digemari oleh masyarakat Eropa dan merupakan buah khas daerah tropis. Komoditi Manggis ini termasuk salah satu tanaman yang langka dan berumur tua. Kalau tidak di kembangkan dia akan punah dan semakin habis. Umumnya masyarakat menanam manggis ini di dekat rumah sebagai pohon pelindung dengan jumlah berkisar 2 atau 3 batang saja, demikian disampaikan Oleh Sdr. Drs. Putra Nusa,M.Pd,MM. Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kab.Solok Selatan.

Ikhtiar Zendrato, A.md, teknisi komoditi manggis

Dengan dibantu oleh Sdr. Ikhtiar Zendrato, A.md, alumni Mahasiswa Politeknik Pertanian Universitas Andalas yang sekarang menjadi tenaga teknisi pada komoditi manggis yang saya tanam sekarang. Manggis mempunyai akar yang kuat untuk menahan kelabilan tanah serta umurnya yang cukup panjang. Menurut Bpk. DR. Zulfahmi Burhan, SE, MM, Dt. Rajo Bagagar yang merupakan salah satu tokoh di Kabupaten ini sebagai Ketua Yayasan Widyaswara Indonesia, Ketua Umum BK3AM Jabodetabek yang didampingi oleh Sdr. DR. Syamsurizal, S.Ip. MM sewaktu beliau bersiratulrahim ke rumah saya di Ranah Pantai Cermin awal bulan maret 2009.- umur komoditi manggis ini, kata beliau ! malah sampai ratusan tahun. Manggis yang kita nikmati sekarang adalah yang ditanam oleh nyinyiak kito dulu. Nilai jualnya cukup tinggi dan merupakan produk eksport memberikan harapan bagi para petani. Yang berani membuat terobosan seperti inilah semestinya yang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah. Bila memungkinkan sebagai Pilot Projek menjadi Agro wisata dan buahnya dijadikan komoditi unggulan di Kabupaten ini karena prospeknya cukup cerah dimasa yang akan datang. Sampai saat ini saya belum pernah mendengar apa lagi melihat yang membuat kebun khusus manggis yang saya lihat dalam kebun masyarakat ada satu, dua sampai sepuluh batang yang ditanam dekat-dekat pagar saja.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kab. Solsel DR. Ir. Yul Amri, Msc.
Beliau termasuk Tokoh Pendidikan Di Kabupaten Solok Selatan pendiri Kampus Widyaswara Indonesia ada Kampusnya di Muara Labuh. Saya tawarkan pada Beliau, kalau ada niat Bapak membuka Kampus Fakultas Pertanian, terbuka lebar Kebun Manggis saya ini untuk keperluan penelitian serta tempat Prakrek Mahasiswa. Jawab Beliau, terima kasih !, hal inilah yang luar biasa, insya Allah kita akan respon, rupanya ada komponen masyarakat yang peduli dengan pendidikan dan Lingkungan Hidup di daerah ini, diceritakanlah pada saya suka duka beliau Membangun Pendidikan tinggi di Kabupaten ini, yang sekarang telah membuka Program S2 serta Staf pengajar didatangkan dari Jakarta yang Profesional dibidangnya.
Hal senada disampaikan oleh Sdr. DR.Ir.Yul Amri, Msc. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok selatan, terobosan ini saya secara pribadi menghargai dengan sepenuh hati. Memang selama ini kita lengah dalam kehidupan ini, kita mulailah menanam apapun bentuk jenis komoditinya. Saya baru tersentak satu tahun yang lalu, memulai menanam, sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Solok Selatan, saya coba untuk mempromosikan komoditi ini, sesuai dengan kewenangan yang saya miliki, karena Komoditi Manggis yang ada diwilayah Kabupaten Solok Selatan adalah sebagai asset yang kita miliki. Setelah dibuka situs Internet, buah segar yang dieksport ke Negara-negara Eropa khas daerah Tropis adalah Durian (King Of Fruits), Manggis (Queen Of Fruits) dan Mangga (The Best-loved Tropical Fruit), buah manggis sebagai perpaduan antara keindahan warna dengan kelezatan rasa sehingga tanaman ini disebut “ Finest fruit of the Tropics”. Kalau boleh mengutip sedikit pendapat David Fairchild Penjelajah daerah Tropis pada abad ke-20, membuat yakin, bahwa yang kita miliki dalam jumlah banyak seperti yang dirintis oleh Sdr.Arman Zebua, sangat luar biasa dan diluar dugaan, serta tidak dimiliki oleh daerah lain, Di dunia ini hanya beberapa Negara saja, yang membuat agribisnis Manggis, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Produksi manggis Malaysia dan Thailand setelah dikemas dan cara pemetikkan buah manggis yang baik, dieksport ke Negara Eropa,
Sementara Produksi buah Manggis Indonesia, hanya ditampung di Negara Hongkong, Shanghai, Cina dll. Dalam nilai tukar uang saja sudah berbeda. Kita akan cari tahu selera Orang Eropa tentang Manggis ini, serta berkoordinasi dengan Dinas Koperindag berkaitan dengan marketingnya.
Teknisi manggis bersama Kabid. Pemuda & Olahraga Drs. Jamalus, MM
Lahan Kebun manggis Sdr. Arman Zebua, dijadikan sebagai salah satu Objek Agro wisata di Kabupaten ini, serta tempat penelitian para pakar akademisi untuk lebih mengetahui secara mendalam tentang manggis, karena penelitian manggis, memerlukan waktu yang cukup lama, serta hubungannya dengan Pemanasan global, sepengetahuan kita Manggis daunnya sangat rimbun, hijaunya pekat serta tebal berumur tua, serta mempunyai batang yang besar akarnya kuat menahan kelabilan tanah. Hal ini benar-benar salah satu misi kemanusiaan, kita usulkan Sdr.Arman Zebua guna memperoleh penghargaan Doktor Honoriscausa, karena membuat terobosan baru, sangat banyak pengorbanan yang dilalui. Kebun Manggis yang ada ini, adalah kebanggaan seluruh komponen yang ada diderah ini, karena keunikkan yang dimiliki akan menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke daerah Kabupaten Solok Selatan.
Sungai Batang Sangir yang bemuara ke Sungai Batang Hari minimal sekali setahun kebanjiran
Gunung Kerinci dilihat dari kebun manggis
Dikesempatan lain sdr. Drs. H. Abdul Rahman, SH. MH ketua Komosi I DPRD Kab.Solok Selatan, kebanggaan sebagai masyarakat Kabupaten Solok Selatan, ada yang dapat diampungkan kepermukaan, saya sebagai wakil rakyat, mengharapkan pada Pemerintah Daerah, supaya Komoditi Manggis ini, dijadikan Pilot Projek, agro wisata dan dijadikan komoditi unggulan Kabupaten Solok Selatan, sepengetahuan saya, di Indonesia, sebagian besar wilayahnya sudah saya datangi, tidak ada yang menyatakan mereka punya unggulan manggis, walapun komoditi manggis adalah salah satu tanaman khas khatulistiwa (daerah tropis) dan khas tanaman Indonesia, yang bisa tumbuh diseluruh wilayah Nusantara, yang membudidayakan atau mengebunkan boleh dikatakan tidak ada, hanya ada dikebunkan di Puerto Rico, dan di Thailand dengan jumlah batang puluhan saja. Dimasyarakat kita hanya sekedar menanam, tidak dirawat dengan baik, hingga tanaman komoditi manggis terkesan lama baru berbuah, masyarakat yang membuat terobosan seperti ini diupayakan Pemerintah Daerah memberikan penghargaan kepada Sdr.Arman Zebua yang mempunyai ide, memikirkan, serta berbuat hingga kita terkejut mendengarkan bahwa ada kebun manggis yang sekarang telah mulai berbuah, di Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir Batang Hari, untuk mencapai hal demikian tidaklah mudah, memerlukan keuletan serta ketabahan, anggapan saya secara peribadi manggis lama baru berbuah, tapi kenyataannya enam tahun, sudah mulai berbuah, kepada Dinas dan Instasi terkait supaya memasukkan dalam program kerja tentang Komoditi Manggis, serta membantu bila ada kendala di lapangan tentang Tanaman manggis yang sudah ada, diajukan jempol atas gebrakan /terobosan ini apa lagi waktu mulai menanamnya bertepatan dengan Kabupaten Solok Selatan dimekarkan, mempunyai nilai sejarah tersendiri bagi warga Kabupaten Solok Selatan, Sdr. Arman Zebua sudah merancang sedemikian rupa, hingga setelah mulai berhasil baru diberitahu, memang ini adalah suatu misi kemanusiaan untuk masyarakat dunia, bukan hanya untuk kita yang ada sekarang, tapi generasi sesudah kita, akan menikmati dampak positif dari Komoditi Manggis ini. Kita dukung apa yang disampaikan Oleh Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Sdr. DR.Ir.Yul Amri, Msc. Bahwa Sdr. Arman Zebua didorong dan diperjuangkan untuk meraih gelar penghargaan Doktor Honoriscausa. Logika saja, bila ada yang berprestasi sebagai warga Kabupaten Solok Selatan mengapa tidak hargai. Ini sesuatu orang belum memikirkan beliau sudah berbuat.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kab. Solsel ketika mengunjungi kebun manggis tgl 1 Apri 2009 ( Ir. Epli Rahmat, MM )
Batang tanaman manggis bentuk pohon berkayu, tumbuh tegak keatas hingga mencapai ketinggian 30 meter atau lebih. Kulit batangnya tidak merata dan berwarna kecoklat-coklatan. Percabangan tanaman umumnya sinetris membentuk tajuk yang rimbun dan rindang mirip “Piramida”. Daun manggis berbentuk bulat telur sampai bulat panjang, tumbuhnya tunggal dan bertangkai pendek sekali tanpa daun penumpu (slipulae). Stuktur helai daun tebal dengan permukaan sebelah atas berwarna hijau mengkilap, sedangkan permukaan sebelah bawah warnanya hijau kekuningan-kuningan.

A. Bibit.
Ciri bibit Manggis asal biji adalah batangnya tegak dan kekar, batang tampak mulus, sehat produktif berbuah, umurnya cukup tua (minimal 25 tahun) tidak ada bekas penyembuhan luka. Bibit asal biji sangat baik untuk membudayakan Komoditi Manggis di banding sambung pucuk dan susuan yang menyebabkan batang anak manggis terluka serta lama proses penyembuhan luka di batang, dan tidak mempunyai produksi yang maksimal.
Biji berasal dari buah manggis yang telah tua (masak) di pohon, serta kondisi buahnya sehat, dan diutamakan yang mengandung 5 - 6 segmen daging buahnya mengandung 1 – 2 biji yang besar.
Biji tidak cacat atau rusak bekas gigitan serangga atau serangan penyakit.
Biji dipilih yang beratnya minimal 1 gram, dan telah dibersihkan dari lendirnya (daging buah).
Biji yang agak picak (gepeng), biji manggis rata-rata picak (gepeng), tidak terlalu tipis, ditengahnya tidak agak bulat, walaupun ukuran agak besar, dipilih seperti cirri-ciri tersebut. Itulah yang baik disemaikan.
Daya kecambah biji tinggi sekitar 90 %.
Manggis yang produksi
B. Pemeliharaan/Penanganan Bibit menjelang menanam.
Penggunaan bibit manggis unggul merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan penanaman manggis. Bibit manggis unggul nantinya akan menghasilkan buah yang berkualitas.
Sifat buah manggis berbeda dengan tanaman buah lainnya, misalnya durian. Durian mempunyai sifat penyerbuk silang sehingga kalau bijinya ditanam, buah yang dihasilkan akan lain dari induknya. Hal ini tidak terjadi pada tanaman manggis.
Pembentukan buah manggis bersifat apomiksis, artinya biji manggis terbentuk tanpa pembuahan. Bila diperhatikan bunga manggis mempunyai tangkai tepung sari yang pendek dan kering sehingga tidak bisa berfungsi sebagai penyerbuk. Walaupun demikian, biji manggis akan terbentuk dengan sendirinya karena adanya hormon endogen biji.
Apabila bibit yang dibeli, sebaiknya jangan langsung ditanam, suhu yang panas dan adanya goncangan selama pengangkutan menyebabkan bibit menjadi stres. Oleh karena itu, pemulihan kondisi bibit sampai kondisi normal perlu dilakukan. Selain itu, kondisi iklim dilokasi yang baru belum tentu sama iklim ditempat asal bibit sehingga perlu waktu untuk penyesuaian dengan lingkungan yang baru.
Waktu yang diperlukan oleh bibit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru bisa bervariasi dari 3 minggu hingga beberapa bulan, tergantung dari kondisi kesegarannya. Ini bisa diamati dari adanya tanda-tanda pertumbuhan pada bibit tersebut.
Setelah bibit kelihatan segar, bibit bisa ditanam dikebun, akan tetapi bila waktu penanamannya masih lama, sebaiknya disiram 1 kali sehari bila memungkinkan diberi pupuk kandang (pupuk organik) secukupnya disesuaikan dengan besarnya bibit.
Bersama Teknisi Komoditi Manggis Ikhtiar Zendrato, A.md

C. Persiapan Lahan yang akan ditanami Manggis.
Lahan dibersihkan terlebih dahulu, dengan cara kayu-kayuan dari hasil tebangan bila selama ini lahan tersebut tidak pernah diolah, sebaiknya ditumpuk diantara rencara pembuatan lubang tanam, dihindari dari pembersihan lahan dengan cara membakar karena humus (unsur hara) tanah akan hanyut bila musim hujan datang, serta sangat berpengaruh dengan kesuburan tanaman.
Jarak tanam yang biasa digunakan untuk tanaman manggis 8 m x 10 m atau 7 m x 9 m sedangkan untuk tanaman pelindung ditanam dengan jarak 2,5 m x 2,5 m diantara tanaman manggis, jarak tanam manggis bisa dibuat dengan sistim bujur sangkar atau segi tiga sama sisi, jadi dalam satu hektar tanaman manggis berisi antara 140 hingga 150 batang, bila lokasi penanaman datar, bila tidak, disesuaikan dengan kultur tanah. Untuk tanaman pelindung dianjurkan menanam pisang bisa ditanam 1.500 tanaman / ha.
Lubang tanam dibuat dengan ukuran panjang 60 cm lebar 50 cm dan dalam 60 cm , ketika penggalian lubang tanam, dilakukan pemisahan tanah galian, setengah bagian tanah lapisan bawah disebelah kanan lubang. Kemudian dibiarkan ber- angin-angin dan terkenan sinar matahari sekitar dua minggu. Dengan cara ini gas beracun yang memungkinkan ada disela-sela tanah bisa terbawa angin sehingga dapat diganti dengan oksigen dari udara.
Sekitar 10 hari, lubang tanam ditimbun lagi, tanah bagian bawah dikembalikan kebagian kebawah lubang tanam, sedangkan tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang sekitar 15 kg yang sudah masak, dikembalikan lagi kebagian atas lubang tanam. Tanah yang dikembalikan ini akan membentuk gundukan cembung. Tepat ditengah-tengah gundukan ini diberi tanda pancang sebagai tanda lokasi bibit manggis yang akan ditanam. Gundukan tanah yang cembung ini dibiarkan selama kira-kira satu minggu agar permukaan tanahnya turun dengan sendirinya secara perlahan-lahan.
Teknisi Manggis bersama Sekretaris Dishutbun Kab. Solsel H. Zainal Aziz, S.Sos

D. Penanaman.
Pemindahan bibit manggis dari semaian kelapangan memerlukan perhatian khusus. Mula-mula pada tempat yang dipancang dibuat lubang kecil dengan ukuran sedikit lebih besar dari ukuran polibag bibit manggis yang akan ditanam.
Bibit manggis yang sudah disiapkan lalu dikeluarkan dari polibag. Caranya polibag disobek disayat mulai dari tepi atas sampai kedasar. Bibit dengan tanahnya kemudian dimasukan dengan hati-hati kedalam lubang tanam dengan posisi tegak lurus terhadap permukaan tanah.
Hal pokok yang harus diperhatikan perakaran sama sekali tidak boleh terganggu. Bila akar tunggang terputus atau bola tanah yang membungkus perakaran terbelah, dalam 3 – 4 hari tanaman akan kelihatan layu. Biasanya tanaman yang sudah layu tidak dapat diselamatkan. Lambat laun tanaman akan mengering lalu mati.

Lubang tanam bibit manggis
Setelah bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam, kemudian lubang ditimbun lagi dengan tanah secara perlahan-lahan . Penimbunan dilakukan dengan tangan sambil ditekan-tekan sehingga posisi bibit menjadi mantap. Jangan sekali-kali menekan tanah disekitar bibit dengan kaki karena tanah menjadi padat sehingga menekan perakaran tanaman.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengatur leher akar bibit agar berada tepat sejajar dengan permukaan tanah atau paling dalam 5 cm dibawah permukaan tanah. Kalau letak leher akar terlampau dalam, berarti sebagian besar batang manggis terpendam dalam tanah. Hal ini bisa berakibat buruk karena batang tanaman lebih peka terhadap serangan hama dan cendawan tanah, untuk menghindari serangan hama.
Setelah penanaman, tanah disekitar perakaran manggis harus disiram sampai tanahnya turun dan memadat. Hal ini untuk menghilangkan adanya kantong udara didalam tanah yang dapat cepat mengering dan menghambat pertumbuhan akar baru. Penanaman sangat dianjurkan pada awal musim penghujan agar kelembaban udara dan ketersediaan air tanah terjamin sehingga dapat mendorong pertumbuhan awal bibit manggis.
Setelah bibit ditanam, dilakukan pemberian mulsa (penutup tanah) berupa sisa rumput kering atau jerami padi. Mulsa ini ditaruh di sekitar bibit secara melingkar. Fungsinya untuk menahan derasnya curah air hujan sehingga tanah tidak cepat padat, atau juga mengurangi uapan air dari dalam tanah, sehingga tanah disekitar bibit tetap lembap. Selain itu, nantinya mulsa akan membusuk sehingga dapat menambah bahan organik dalam tanah.
Mengingat bentuk dan pola tanam serta fotograpi lahan yang tidak teratur, maka pembentukan teras individu ini (tapak kuda) perlu dilakukan, tujuannya adalah untuk memperbaiki sistim perakaran serta mempermudah pemupukan, dan menahan unsure hara yang ada bila musim hujan tiba.
Analisa perkembangan Manggis setelah penanaman.
Manggis mempunyai pertumbuhan pucuk baru 3 – 4 bulan satu kali dan perkembangannya sama dengan Multi Lever Marketing (MLM) atau berbembang secara simetris pada usia 6 bulan setelah ditanam, batang utama naik 9.5 cm dan dua dahan pendamping antara 6 – 7 cm.
Pada usia satu tahun pertumbuhan pucuk (batang utama) 13,5 cm . dahan pendamping 10 cm. tinggi pohon 85 - 90 cm.
Masa-masa yang paling sulit pada tanaman manggis, adalah sewaktu mulai penanaman sampai manggis pecah dahan atau mulai berdahan awal, memerlukan kesabaran, merawatnya, karena sangat lambatnya akar manggis ini berkembang. Setelah tumbuh dahan/bercabang, seiring dengan perkembangan akar maka pertumbuhan batang anak manggis sangat cepat
Manggis usia dua tahun pertumbuhan batang utama 14 cm dahan pendamping 11 cm. tinggi pohon 1,65 – 1,80 m.
Usia pada tahun ke tiga pertumbuhan batang utama 23 cm dahan pendamping 9 cm. dengan tinggi pohon 2,10 – 2,30 m.
Pada usia tahun ke empat tahun pertumbuhan batang utama 24 cm dahan pendamping 11 cm. dengan tinggi pohon 3,40 – 3,70 m.
Pada usia lima tahun Pertumbuhan batang utama 15,5 cm. dahan pendamping 8,5 cm. dengan tinggi pohon tanaman 4,10 – 4,50 m.
Pada Usia enam tahun ke atas pertumbuhan batang utama rata-rata 10,5 cm. tinggi pohon tanaman 5,30 – 5,50 m.
Dengan analisa tersebut kita bisa pastikan bahwa pertumbuhan Komoditi manggis yang cukup pesat, mulai pada usia 0 tahun (baru di tanam) sampai pada tahun ke-enam, karena pada tahun ke enam ini sudah mulai berputik. Sementara triwulan pertama tahun ke-tujuh jumlah dahan mencapai 35 – 40 buah, Panjang dahan (1 – 8 ) adalah 2,5 meter, sementara cabang dahan antara (10 – 15) buah. hal ini guna menganalisa hasil produksi maksimal pada tahun ke-10.

E. Pemberian Naungan atau Pelindung
Tanaman manggis memerlukan naungan atau pelindung ketika masih kecil sampai tanaman tersebut mampu beradaptasi terhadap lingkungan barunya. Ketika masih muda, tanaman manggis belum mempunyai perakaran yang kuat sehingga kemampuan meresap air masih sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan naungan untuk mengurangi penguapan air dari daun pada siang hari yang panas. Naungan juga berfungsi menjaga tanaman muda dari terik matahari yang dapat membakar pucuknya. Proses adaptasi dengan lingkungan baru – tanaman memerlukan naungan – dapat berlangsung dari beberapa bulan hingga sampai beberapa tahun, tergantung keadaan pertumbuhan bibit yang baru ditanam.
Naungan dapat dibuat dari anyaman bambu, alang-alang kering, atau daun kelapa kering yang dijepit dengan bambu, pemasangan naungan dilakukan mengarah ke timur, maksudnya pemasangan seperti ini, agar tanaman cukup menerima sinar matahari pagi. Naungan seperti itu bersifat sementara dan mudah rusak. Yang lebih baik adalah menanam pohon Pelindung. Selain menaungi tanaman manggis dari teri matahari, Pohon Pelindung juga dapat menyuburkan tanah dan memberikan hasil tambahan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tanaman pelindung tidak merebut unsur hara dalam tanah, tidak mengganggu perakaran manggis, tidak menjadi inang bagi hama dan penyakit, serta tidak mudah roboh tertiup angin, Pohon pelindung yang roboh dapat berakibat fatal bagi tanaman yang dilindunginya.
Banyak tanaman yang bisa dijadikan pelindung, diantaranya Lamtorogung dan gamal. Akan tetapi, lebih bermanfaat kiranya bila dipilih tanaman pisang karena bisa bersifat ganda. Sebagai pelindung dan penghasil buah ada nilai ekonomi tambahan.
Tanaman pisang mengandung banyak air yang bisa menurunkan suhu udara yang tinggi di musim kemarau sehingga iklim disekitar tanaman manggis (iklim mikro) menjadi sejuk dan lembap. Jika tanaman pisang dipilih sebagai pelindung. Lubang tanam untuk tanaman ini harus dibuat cukup dalam agar tanaman pisang tahan terhadap tiupan angin kencang. Secara berkala anakan pisang juga harus dikurangi agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman pokoknya.
Naungan juga diperlukan untuk menjamin kelembapan udara disekitar tajuk bibit selama bibit masih beradaptasi di lingkungan yang baru, naungan berat hanya bersifat sementara, sampai diperoleh sepasang daun dewasa, kira-kira diperlukan waktu 4 – 6 bulan. Setelah itu naungan dapat dikurangi secara bertahap untuk membiasahkan tanaman menerima sinar matahari penuh. Suatu kebiasaan yang masih kuat dipercaya adalah agar tumbuh baik, tanaman manggis memerlukan naungan total hingga mulai masa berbuah. Kepercayaan ini berdasarkan contoh dinegeri asalnya (Indonesia) bahwa mayoritas pohon manggis hidup dibawah naungan pohon buah-buahan lainnya. Akan tetapi, dalam perkembangan terakhir membuktikan bahwa tanaman yang dibesarkan tanpa naungan dan menerima sinar matahari penuh tidak saja tumbuh normal, tetapi juga berbuah lebih cepat dari biasanya.
Bersama Kadis Koperindag Kab. Solsel (Yulian Efi,SE,MM)
F. Pemupukkan
Pemupukkan pada tanaman manggis hampir tidak pernah dilakukan oleh petani. Kebanyakan pemilik pohon buah-buahan di pedesaan/Nagari beranggapan bahwa pohon buah-buahan tidak perlu diberi pupuk, anggapan ini sebenarnya keliru, untuk mendapatkan pohon yang sehat, tumbuh subur, berbuah lebat, tanaman perlu diberi pupuk semenjak kecil.
Pupuk yang ada sekarang dapat di kelompokkan menjadi dua golongan pupuk Organik dan pupuk anorganik. Yang dimaksut dengan pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa tumbuhan atau hewan, baik yang sudah dimakan ternak – contohnya pupuk kandang – atau yang melapuk secara alamiah – contohnya kompos atau humus, sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat dipabrik dari unsur-unsur kimia penyusunannya. Pupuk anorganik sering juga disebut Pupuk Kimia.
Dalam pembentukkan pupuk ini, dalam rangka menjaga hasil produksi yang baik / berkualitas serta menghindari jangan sampai terkontaminasi dengan pupuk kimia, disarankan bagi para petani Manggis untuk menanam dintara pohon manggis ini, ditanami Hijauan Makanan Ternak, dan memelihara 2 – 4 ekor sapi, kotoran ternak inilah yang sangat baik untuk pemupukkan manggis, serta urin yang dihasilkan oleh ternak itu sendiri. Menjaga pertumbuhan yang alami tidak dipaksakan tanaman ini cepat untuk berbuah.
Pemberian pupuk dilakukan dengan cara disebar dalam larikan yang dibuat tepat mengelilingi ujung tajuk, kemudian ditutup kembali dengan tanah kedalaman larikan pupuk antara 15 – 20 cm dengan lebar selebar cangkul.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Hama dan penyakit yang mengganggu tanaman manggis sebenarnya tidak banyak. Yang paling sering dijumpai adalah getah kuning pada daging buah yang menyebabkan rasa pahit. Getah ini sebenarnya merupakan kelainanan fisiologis yang disebut gamboge. Penyebab antara lain benturan oleh angin atau luka bekas serangan serangga yang kemudian menimbulkan gangguan fisiologis
Gangguan oleh ketiga pengganggu tersebut bisa terjadi di pembibitan, terjadi pada tanaman muda di lapangan, atau terjadi pada tanaman yang sudah berbuah. Pengendalian terhadap gangguan tersebut perlu dilakukan sedini mungkin agar kerugian bisa dihindari.
A. Hama.
Hama yang umum menyerang tanaman manggis adalah sebagai berikut.
1. Penggerek daun.
Gejala
Daun yang diserang biasanya daun muda yang helainya baru membuka. Serangan biasanya biasanya terjadi dipembibitan selain daun muda yang diserang terdapat gerekan kecil sebesar jarum dengan arah gerekan berliku-liku. Bekas gerekan berwarna putuh kekuningan – kuningan. Akibat gerekan ini, pertumbuhan daun mengecil dan agak kerinting sehingga tanaman tumbuh merana.
Penyebab
Gejala tadi disebabkan oleh penggerek daun Phillocnitis citrela Hama ini juga menyerang tanaman jeruk.
Pengendalian.
Pola pertumbuhan tunas baru tanaman manggis berlangsung setiap 3 – 4 bulan. Helaian daun dari tunas akan membuka tumbuh menjadi dewasa, lalu pucuk tunas mengalami dorman (berhenti tumbuh). Saat tunas muda tumbuh merupakan saat paling rawan terhadap serangan Phillocnitis citrela . Air Kelapa yang ditampung dimasukkan dalam gallon 30 liter, 5 liter urin kambing, bawang putih (digiling) 2 kg. diaduk hingga rata di biarkan selama 40 hari, ditutup dengan rapat, perbandingan l liter untuk 15 liter air ( 1 : 15 ) disimprotkan pada daun tanaman manggis.

2. Ulat Pemakan Daun
Gejala
Daun manggis muda yang baru membuka hanya tinggal tangkai daunnya saja. Serangan juga terjai pada pucuk yang baru pecah tunas sampai ketitik tumbuhnya.


Penyebab
Gejala tadi disebabkan oleh ulat Scheloptera signivera. Ulat ini ukurannya sebesar ujung pangkal lidi, berwarna abu-abu, serta sedikit berbulu, hama ini aktif terutama dipagi hari.

3. Pengisap daun dan buah muda.
Gejala
Gejala pada daun berupa roda kering, sedangkan pada pentil buah berupa gumpalan putih di sepanjang daging buah. Gumpalan ini diduga mengandung endapan oksalat, Selain itu, getah yang keluar pada bekas luka akan mengeluarkan gumpalan getah berwarna kuning sehingga mengurangi kualitas buah.
Penyebab
Gejala tadi disebabkan oleh Helopeltis antonii. Bentuk hama ini seperti walang sangit dan bersifat polifagus. Selain Manggis hama ini menyerang duku, teh dan kopi. Serangga ini memasukkan alat penghisapnya ke dalam jaringan daun manggis yang masih muda. Lalu menghisap jaringan sel hingga habis.
Pengendalian
Pola pertumbuhan tunas baru tanaman manggis berlangsung setiap 3 – 4 bulan. Helaian daun dari tunas akan membuka tumbuh menjadi dewasa, lalu pucuk tunas mengalami dorman (berhenti tumbuh). Saat tunas muda tumbuh merupakan saat paling rawan terhadap serangan Phillocnitis citrela . Air Kelapa yang ditampung dimasukkan dalam gallon 30 liter, 5 liter urin kambing, bawang putih (digiling) 2 kg. diaduk hingga rata di biarkan selama 40 hari, ditutup dengan rapat, perbandingan l liter untuk 15 liter air ( 1 : 15 ) disimprotkan pada daun tanaman manggis.


4. Jamur Akar Putih
Jamur akar putih merupakan salah satu dari sekian banyak jamur yang menyerang tanaman manggis sehingga menyebabkan pertumbuhan menjadi menurun bahkan mati.
Bentuk dan ciri-ciri Jamur Akar Putih
Berwarna Putih.
Berbentuk benang-benang halus atau hypa.
Lebih cendrung hidup pada tanaman manggis yang lembab dan basah seperti pada pinggang akar tanaman manggis.
Berupa tanaman parasi terhadap tanaman manggis.

Penyebab
Daerah pinggang akar tanaman Manggis yang selalu lembab dan basah, sehingga menyebabkan daerah yang terkena serangan menjadi busuk yang pada akhirnya menjadi lapuk, akibatnya memutuskan mata rantai atau jaringan tanaman dari daerah perakaran ke batang dan daun, sehingga unsur hara yang diserap oleh akar tidak sampai kedaun, yang menyebabkan proses fotosintesis tidak stabil, serta membunuh meikroorganisme pengurai yang ada dalam tanah sehingga tanah menjadi kering dan tandus.
Daerah batang yang diserang oleh jamur putih akan menyebabkan terjadinhya penghisapan cambium tanaman manggis oleh jamur akar putih, akibatnya daerah yang terkenan serangan jamur akar putih akan menjadi kering bahkan ada yang membentuk lobang jarum seperti pori-pori dan batang tanaman manggis tidak mengeluarkan getah kulit berwarna kuning.

Gejala.
Pada daerah pinggang akar tanaman Manggis akan membusuk dan akan terlihat berupa benang halus yang bewarna putih.
Batang tanaman Manggis akan terlihat kering dan kerdil.
Daun tanaman Manggis akan terlihat bercak-bercak bahkan akan menguning hal ini disebabkan karena proses fotosintesis tidak stabil
Pada akhirnya tanaman akan mati.

Pengendalian.
Dengan cara membersihkan daerah sekeliling pokok tanaman manggis.
Membongkar Tanaman Manggis yang telah mati akibat serangan jamur akar putih dan menaburkan belerang disekelilingnya lalu dibakar.
Memberikan Tricoderma Khoninge.
Manggis yang diserang oleh jamur akar putih

TRICODERMA KHONINGE
Tricoderma Khoninge, adalah merupakan salah satu Agen Hayati yang dapat menghambat ataupun memberantas pertumbuhan jamur akar putih secara alami pada tanaman Manggis.
Bibit Perbanyakkan Tricoderma Khoninge disebut juga dengan Starter Tricodermma Khoninge, dapat diperoleh dilapangan, tetapi untuk lebih baik dan jelasnya bahwa starter tersebut aktif atau tidak sebaiknya diperoleh dari labor yang telah mendapat izin untuk memperbanyak bibit Starter Tricoderma Khoninge. Seperti di BALITAN di Sukarami Solok.
Bahan dan alat pembuatan Tricoderma Khoninge
Bahan : 1. 10 kg dedak halus
2. 20 kg pupuk kandang.
3. 1 sendok makan belerang halus
4. 1 kg Starter Tricoderma Khoninge
Alat yang dibutuhkan : 1. Cangkul
2. Karung secukupnya.
3. Plastik hitam secukupnya
4. Bak atau tong untuk tempat campuran Tricoderma Khoninge
Cara Pembuatan ;
Campurkan dedak halus dengan pupuk kandang, lalu aduk dengan rata, setelah itu siram dengan air secukupnya sehingga menjadi lembap, setelah itu tabor belerang secara merata lalu masukkan kedalam karung ditutup dengan rapat yang disebut juga dengan Permentasi, kemudian dibiarkan selama 24 jam, setelah itu karung dibuka dan didederkan diatas plastik hitam selama 2 jam sampai rada-rada dingin.
Setelah dingin ditabur Starter Tricoderma Khoninge dan aduk secara merata, dan masukkan kedalam bak atau tong yang telah disediakan, serta diaduk 1 x 3 hari selama 3 minggu, setelah 3 minggu akan kelihatan hijau kebiru-biruan, yang menandakan Tricoderma Khoninge telah siap pakai.
Cara Pemakaian Tricoderma Khoninge pada Tanaman Manggis.
Untuk pencegahan ; yaitu dengan membersihkan sekeliling pangkal batang tanaman Manggis lalu digali sedikit 10 – 15 cm, kemudian ditaburkan Tricoderma Khoninge sesuai dengan Dosis disesuaikan dengan umur tanaman.
Untuk pengendalian/Pemberantasan ; caranya hampir sama dengan cara pencegahan hanya dosisnya saja yanhg ditingkatkan. Dan seluruh sumber dari Jamur akar putih diberantas dengan memberikan Tricoderma Khoninge.

B. PENYAKIT
Buah mengeras.
Gejala
Sebagian atau seluruh bagian buah mengeras, jika dibuka, daging buah lengket dengan kulit dan sebagian sudak busuk. Biasanya buah akan jatuh sebelum matang.
Getah kuning yang keluar di kulit buah manggis
Penyebab
Gejala disebabkan oleh beberapa cendawan. Rhizopus spp, Botryocliplodiasp, dan Pestatotiaflogisetulla.
Pengendalian
Penyakit ini bisa dikendalikan dengan cara disemprot fungisida setiap dua minggu secara teratur sejak buah masih pentil sampai tiga minggu sebelum dipanen. Fungisida yang digunakan misalnya Difolatan 4F dengan konsentrasi 2 – 3 cc / 1 liter air.

2. Rapuh Coklat pada daun.
Gejala
Terdapat bercak-bercak coklat pada helai daun atau bagian pinggir daun bewarna coklat. Bila diremas, bagian yang coklat akan rapuh.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh Pellicutaria koleroga cook. Cendawan ini menyerang bila udara disekitar tanaman manggis terlalu lembap. Daun yang diserang biasanya daun yang terletak ditempat yang terlalu teduh.
Pengendalian.
Serangan cendawan ini bida dicegah dengan mengurangi kelembaban. Pada musim hujan dilakukan pemangkasan tanaman pelindung agar sinar matahari banyak masuk sehingga kelembapan berkurang. Tanaman disemprotkan dengan Fungisida, misalnya Antrakol atau Delsene dengan konsentrasi 2 – 3 g / 1 liter air.

C. Pemangkasan.
Pemangkasan dilaksanakan sebelum pembungaan atau setelah panen, kegiatan pemangkasan dilakukan pembuangan tunas-tunas air, atau yang tumbuh abnormal, ranting-ranting yang tidak produktif, yang terserang hama penyakit, selain itu dilakukan pemangkasan pada ranting-ranting yang tumbuh tidak beraturan yang saling tumpang tindih satu sama lain, supaya cahaya normal masuk batang tanaman manggis.

D. Gulma
Rumput-rumput yang tumbuh disekitar tanaman sangat mengganggu pertumbuhan tanaman manggis oleh karena itu perlu dilakukan rawat gawangan, pemeliharaan gawangan merupakan bagian dari pengendalian gulma dengan membabat semua gulma liar, yang ada disekitar piringan pohon, kegiatan ini dilakukan 3 kali/tahun, sehingga mampu menompang pertumbuhan tanaman manggis.
Gulma atau tumbuhan pengganggu yang tumbuh disekitar tanaman manggis merupakan saingan manggis dalam pengambilan zat hara, air. Dan sinar matahari. Rapatnya perakaran gulma – misalnya alang-alang dan teki – akan menghambat laju pertumbuhan akar manggis . Oleh karena itu gulma harus cepat dikendalikan.
Gulma harus segera dicabut bila sudah terlihat tumbuh bersaing dalam lingkungan tumbuh tanaman manggis. Pada musim hujan biasanya pertumbuhan gulma sangat cepat sehingga penyiangan perlu dilakukan 1 – 2 bulan sekali.
Pengendalian gulma berdaun sempit – misalnya alang-alang dan teli – akan lebih efektif bila menggunakan bahan kimia (herbisida). Dengan herbisida Roundup, misalnya pengendalian alang-alang dan teki dapat dilakukan sampai keakar-akarnya.
Tanaman Ground cover “penutup tanah” – misalnya Pueraria Phaseolides – bisa juga digunakan untuk mengurangi pertumbuhan gulma. Dapat juga dipratekkan sistem tumpang sari dengan tanaman lain, misalnya nanas atau pisang.
Bersama Kabid Pemuda & Olahraga Kab. Solsel

Manfaat Komoditi Manggis
Sejak tahun 90-an manggis mulai pemberikan pendapatan yang lebih baik, sehingga melebihi nilai ekonomi Durian (King Of Fruits), sejarah pemeliharaan manggis yang kurang baik menyebabkan nilai ekonomi yang diperoleh petani lebih rendah dari pada potensi sebenarnya, sehingga perbaikan tanaman manggis diharapkan meningkatkan nilai ekonomi para petani manggis.
Produk utama dari tanaman manggis yang bernilai ekonomis adalah buahnya. Masyarakat domestik dan mancanegara, menggemari buah manggis untuk dikonsumsi sebagai “buah segar”, karena buah yang telah matang (masak) memiliki cita rasa yang khas, yakni manis, asam dan menyegarkan. Disamping itu buah manggis mengandung nutrisi (gizi) cukup tinggi serta komposisinya lengkap, seperti tabel dibawah ini :

KOMPOSISI GIZI KANDUNGAN GIZI
Kalori 63,00 cal
Protein 0,60 gr
Lemak 0,60 gr
Karbohidrat 15,60 gr
Kalsium 8,00 mg
Fosfor 12,00 mg
Zat besi 0,80 mg
Vitamin B.1 0,03 mg
Vitamin C 2,00 mg
Air 83,00 gr
Sumber ; Direktorat Gizi Depkes (1981)

Kegunaan lain dari buah manggis adalah untuk bahan sirup, kolak, jeli, sari buah, jenang atau lempak (buah kalengan), Isi buah manggis berkhasiat sebagai obat sariawan, obat luar, wasir dan borok. Tentang bagian tanaman manggis yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup dan kehidupan manusia, antara lain kulit dan batangnya. Batangnya dapat dipergunakan untuk bahan bangunan dan kerajinan. Kulit batangnya sering dimanfaatkan untuk bahan pewarna, air rebusan kulit batang tersebut berkhasiat untuk pengobatan sakit mencret, dalam beberapa buku tentang tanaman obat tradisional Indonesia, disebutkan bahwa air rebusan kulit buah manggis berkhasiat untuk berbagai penyakit, namun tidak diperinci tata cara ramuan dan penggunaannya.
Buah manggis berbentuk bulat dan berjuring (bercupat), sewaktu masih muda permukaan kulit buah berwarna hijau, namun setelah tua (matang) berubah menjadi ungu kemerah-merahan atau merah muda, pada bagian ujung buah terdapat juring (cupat) berbentuk bintang sekaligus menunjukan ciri dari jumlah segmen daging buah, Jumlah jaring buah ini berjumlah 5 – 10 segmen.
Kulit buah manggis ukurannya tebal mencapai proporsi 1/3 bagian dari buahnya. Kulit buah ini banyak mengandung pektin, tannin katechin, rosin dan zal pewarna, sehingga sering didayagunakan sebagai pembuat cat anti karat.
Kasi Teknis Budidaya Holtikultura Dinas Pertanian Kab. Solsel Vera Septaria, SP. MP
Menurut Vera Septaria,SP.MP. Kasi Teknis Budidaya Holtikultura Kab.Solok Selatan, Manggis mengandung xanthone yang merupakan anti oksidan yang sangat tinggi yaitu sekitar 17.000 – 20.000 orac per 10 ons yang setara dengan 66,7 kali anti oksidan wartel 8,3 kali anti oksidan jeruk, dimana anti oksidan pada buah dan kulit manggis ini sangat bermanfaat untuk menetralkan radikal bebas penyebab penyakit degeneratif seperti jantung, stroke dan kanker. Sebagian masyarakat Taiwan, percaya bahwa buah manggis sangat berkhasiat menyembuhkan penyakit lever.
Selain Kandungan mineral dan vitamin, manggis mengandung komponen kimia bersifat anti oksidan yang kuat, yakni xanthone yang memiliki aktifitas anti kanker, anti bakteri dan anti inflammasi. Berdasarkan uji laboratorium ekstrak manggis merupakan bahan anti bakteri dan anti kapang. Di banyak Negera di Asia Tenggara secara tradisional manggis sudah dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit antara lain ; diare, migraine, diabetes, alergi, reumathik, cystitis, gonomhea, eksem dan berbagai penyakit kulit.
Xanthone, yang merupakan anti oksidan sangat kuat berpotensi untuk memelihara kekebalan tubuh dan mendukung kesehatan mental. Kegunaan lain xanthone adalah mendukung keseimbangan mikrobiologi dan meningkatkan kelenturan sendi. Kandungan xanthone tidak hanya terdapat pada daging buah akan tetapi juga pada kulit buah, dimana kulit buah manggis dapat digunakan sebagai bahan obat, pewarna alami, lotion penyegar kulit, selep untuk penyakit eksim atau penyakit kulit lainnya.
Bersama Kabid (Erlina) Holtikultura dan PPL (Aang Kurniawan,SP) Dinas Pertanian Kab. Solsel
Masyarakat India dan Cina merebus kulit buah manggis dan meminumnya untuk mengobati penyakit roumathik dan kanker, campuran kulit manggis dan daun jambu biji dapat digunakan untuk kosmetik, bahan alami sebagai krim pemutih, sedangkan teh yang dibuat dari daun manggis bermanfaat untuk obat demam dan mengatasi haid yang tidak teratur. Jus buah manggis yang kaya anti oksidan yang sangat popular di Thailand dipasarkan sebagai makanan suplemen dengan harga yang relati mahal $ 14.
Kabid Holtikultura dan PPL sedang memperhatikan buah manggis
2.2. Potensi dan prospek Komoditi Manggis
Pasar buah manggis cukup cerah namun selama ini pembudidayaannya belum mendapat perhatian dan perioritas utama, oleh karena itu, di masa mendatang pengembangan budidaya manggis layak diarahkan secara intensif dan berorientasi agrobisnis.
Dalam acara lokakarya “International Workshop for Promoting Research on Tropical Fruits” yang diikuti oleh para peneliti dan administrator dari 19 negara pada tahun 1983 di Jakarta, antara lain merekomendasikan pentingnya memprioritaskan pengembangan buah-buahan tropis, yang mempunyai nilai ekonomis dan sosialnya cukup tinggi diantaranya adalah “Buah Manggis”.
Peluang Pasar luar negeri diperkirakan semakin terbuka lebar, permintaan buah manggis dari luar meningkat terus dengan laju peningkatan 10,7% per tahun . Volume dan nilai Ekspornya selama 16 tahun terakhir meningkat 600 kali lipat. Permintaan Buah Manggis dari luar negeri sebanyak 400 ton setiap bulan belum terpenuhi. (Sumber: BPS diolah oleh direktorat Bina Usaha Tani dan Pengendalian hasil).

III. Tujuan
3.1. Meminimalkan bencana alam.
Setiap terjadi bencana alam, baru kita tersentak, bila kerabat dan keluarga. Terdekat mengalami musibah, kita hanya dapat menyerahkan kepada Yang Maha Kuasa, setidaknya kita bersedih dan menetaskan air mata, kalau itu orang lain yang mendapat musibah, bencana alam. Biasanya kurang peduli malah keluar kata-kata “memang gua fikirin”, seperti kita rasakan ketika tahun 1986 terjadi Galodo Gunung Talang, Bukit Tui Padang Panjang, Tahun sembilan puluhan terjadi Galodo dan banjir di muara labuh, Sungai batang sangir mengamuk meluluh latakkan sawah, ternak masyarakat hanyut ditelan bencana, terputus jalan transportasi antara Padang Muara Labuh. Dan Meluapnya Batang Kampar di Pekan Baru, serta meluapnya Sungai Batang Hari di Jambi. Akhir tahun 2004 terjadi Sunami di Aceh, bulan Maret tahun 2005 terjadi gempa di Pulau Nias Sumatera Utara. Setiap tahun terjadi kebakaran hutan di wilayah Republik ini. Serta sederetan bencana-bencana alam yang terjadi. Tidak ada Pulau di Nusantara ini yang tidak mendapatkan bencana alam, Ratusan ribu nyawa melayang, kerugian materi triliyunan rupiah.
Bila Alam sudah enggan bersahabat dengan kita, apapun kedudukannya tidak pandang bulu, akan mendapatkannya, hanya menunggu waktu saja, insya Allah hal itu akan terjadi bila kita tidak menyadarinya, yang tidak kalah penting 10 sampai 50 tahun kedepan kita akan mengalami kerisis air bersih yang lebih susah menyelesaikan masaalah yang di timbulkan di banding masalah Lumpur Lapindo disidoarjo, BBM (Bahan Bakar Minyak) saat ini sudah mulai kita rasakan, lamanya waktu kemarau di banding musim hujan, membuang sampah sembarangan, dihulu anak sungai terjadi penebangan hutan, anak-anak sungai terjadi pendakalan, malah ada yang mengering dikala musim kemarau, tercemar karena racun, penambangan emas dll.
Yang saya lakukan ini hanya menghambat sedikit bencana alam. Bila saja seperempat penduduk Indonesia ini, menyadari tentang pentingnya Lingkungan Hidup, saya yakin dan percaya 50 tahun kedepan anak-cucu kita akan merasakan hasil yang kita lakukkan sekarang.
3.2. Menjadikan komoditi unggulan Kabupaten Solok Selatan.
Komoditi Manggis yang dimiliki Kabupaten Solok Selatan cukup untuk dijadikan Icon Kabupaten, yang mana saat ini di Kec.Sangir Batang Hari ada sekitar 23.000 batang yang berumur dari 1 – 5 tahun, tidak termasuk Manggis yang sudah berumur tua 25 tahun keatas ditambah dengan yang ada dikecamatan diwilayah Kabupaten Solok Selatan. Dengan adanya speksifik Kabupaten ini adalah termasuk asset, seperti Kota Padang ada Bingkuangnya, Duku ada di Kota Palembang, Salak ada di Tapanuli, Rambutan ada di Kota Sanjai Sumatera Utara, Sanjai ada di Bukittinggi, Jeruk ada di Bali, Galamai ada di Kota Payakumbuh, Beras ada di Kota Solok, di Kabupaten Solok Selatan ada Manggis.
Bila kita masuk Kota Padang ada tulisan Kota Tercinta, Bukittinggi Kota Wisata, Sawahlunto Kota Tambang, Solok Kota Tersayang, Batusangkar Kota Budaya dll. Kab.Solok Selatan “Kota Idola”, diambil dari kata-kata Manggis. (Masyarat Anak Nagari Giat Gali potensi Idola Solok Selatan).

3.3. Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir Batang Hari Kab. Solok Selatan dijadikan pusat Penelitian Komoditi Manggis di Indonesia.
Nagari Ranah Pantai Cermin, terletak diantara Nagari Bidar Alam dan Nagari Abai Sangir, Secara adat merupakan Suntiang Pamenan dari Tantua Radjo Sailan yang ada di Sungai Kunyit, yang dipimpin oleh salah seorang Tuangku Bagindo Sutan Besar, dan ditambah delapan Orang Ninik Mamak (Niniak Mamak nan Salapan), secara adat lamo pusako usang, keateh bacampue tangan, kebawah kacampue kaki, dan Suntiang Pamenan Radjo-radjo nan tujuah nan barado dirantau duo baleh Koto.
Rumah Gadang Suku Sikumbang dengan gelar Penghulu Datuak Panduko Majo
Nagari Ranah Pantai Cermin, hasil pemekaran dari Nagari Induk Abai Sangir, berpenduduk 2.600 jiwa dan 1.700 kepala keluarga, memiliki 1 buah SMP satu atap, 2 buah SD, 1 buah Masjid, 1 buah Pasar Jum’at, dipimpin 1 orang Walinagari dan dibantu 5 orang kepala jorong. Penduduknya 92 % adalah petani, masih tergolong petani tradisional. Memiliki tambang Emas peninggalan zaman Bendala di Jorong Talakiak. Dengan wilayah 8 km persegi, serta Rumah Gadang sebanyak suku yang ada, ditambah dengan rumah Gadang Melayu Kampung Dalam, tempat bersalin pakaian Tantua Radjo Sailan yang datang dari Sungai Kunyit, bila ada acara-acara adat diwilayah Rantau duo Baleh Koto, atau menyelesaikan Masaalah persengketaan antara anak kemenakan Radjo Nantujuah, Indak ado kusuik nan indak salasai dan indak ado karuah nan indak janiah (tidak ada masaalah yang tidak bisa diselesaikan secara arif dan bijaksana) di Abai Sangir menjadi Pusek Jalo kumpulan ikan, tempat menyelesaikan masalah, di Rumah Gadang Tuangku Radjo Putiah.
Suasana Pasar Nagari Ranah Pantai Cermin
Kebudayaan yang masih populer saat ini, adalah Batombe (Berbalas Pantun) setiap acara pesta perkawinan anak-kemenakan niniak Mamak yang salapan (delapan), selalu dibawa ke Rumah Gadang, dikala itu ditampilkan kesenian tradisional seperti randai, tari piring, Batombe, sebagai hiburan warga anak Nagari, tidak diperkenankan pesta perkawinan di rumah kecil (rumah yang dibuat secara peribadi) itu adalah kesepakatan ninik mamak bersama pemerintah nagari dan Tuanku Bagindo Sutan Besar dan Pemudanya belajar Silat Pingian di Rumah Hj.Saima dilatih orang murid Angku Sampu, termasuk salah satu tokoh di Rantau Duo Baleh koto ini, merupakan salah satu murid Tan Malaka yang dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional baru-baru ini.
Disebelah selatan Nagari Ranah Pantai Cermin, terdapat bukit Cermin yang dinding bukit ini sangat curam seperti dinding, diperkirakan 100 – 120 meter, sangat layak untuk dijadikan olah raga panjat tebing, dan dibawahnya terdapat Pertemuan Sungai Batang Iku dengan Sungai Batang Sangir yang layak sekali dengan arus jeram tingkat standar, diatas Bukit Cermin terdapat hutan perawan seluas diperkirakan kurang lebih 300 hektar, yang terdapat beberapa Flora dan Fauna spesifik, serta sarang burung wallet yang cukup bagus kualitasnya (bertapak putih), dikaki bukit Cermin ini terdapat gua kecil-kecil, cukup indah masih alami belum tersentuh dengan tangan-tangan jahil.
Sebelah Barat Nagari Ranah Pantai Cermin terdapat Bukit Ulam, menuju kesana menyeberang Sungai batang Sangir di lubuk batu kumbang melalui hamparan sawah Batu Mambang, dan taluak limbuang bersebelahan dengan saluran Irigasi Batu Lawi di Nagari Abai Sangir

Bukit Cermin di Nagari Ranah Pantai Cermin
Setiap musim buah, khususnya buah durian (King of fruits) sangat banyak masyarakat dari luar nagari ini mencari durian yang enak di Nagari Ranah Pantai Cermin, karena durian disini ada aturan adat Pemakaian Oleh Niniak Mamak tidak boleh memanjat durian, siapa yang melanggar aturan ini akan diberi sanksi oleh tokoh masyarakat serta niniak mamak, hingga durian asal dari Nagari Ranah Pantai Cermin cukup enak karena masaknya buah tersebut alami, tidak diparam atau diberi karbit supaya cepat matang.
Manggis di Nagari Ranah Pantai Cermin kurang lebih 12.000 batang cukup menarik perhatian para pakar, serta ada yang dikebunkan secara khusus membuat leluasa para Pakar untuk mengadakan penelitian, sebab penelitian tentang Komoditi Manggis ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena umur Komoditi Manggis sampai saat ini belum ada para peneliti memberikan analisa pemahaman tentang umur Manggis., serta kita buka peluang pada Perguruan Tinggi guna mengarahkan Mahasiswa Jurusan Pertanian, Jurusan Kehutanan dan Jurusan yang berkaitan tentang itu, mengadakan praktek serta penelitian lebih mendalam dan akurat.

3.4 Meningkatkan Pendapatan para petani.
Produk buah Manggis yang ada saat ini diperkirakan tahun 2015 – 2020 Nagari Ranah Pantai Cermin termasuk Salah satu penghasil Buah Segar (The Queen Of Fruits) untuk daerah Sumatera Barat, dengan adanya stok buah dalam jumlah banyak kita bisa mengeksport ke Negara tujuan. Dengan analisa sementara 12.000 batang rata-rata hasil setiap tahun 500 kg. per batang dengan harga standar Rp. 10.000,- berarti uang masuk ke Nagari Ranah Pantai Cermin Rp. 6 miliyar untuk satu tahun, ini suatu perkembangan yang sangat luar biasa, yang selama ini Komoditi Manggis hampir tidak dipedulikan oleh Masyarakat.
Melihat perkembangan yang cukup siknifikan ini saya sedang belajar sendiri serta meningkatkan penelitian tentang Komoditi Manggis, yang biasanya berbuah secara musiman, kita coba mengadakan perlakuan khusus supaya manggis ini berbuah terus menerus.
3.4. Menjadikan lingkungan yang asri/alami.
Menghutankan kembali lahan-lahan masyarakat, yang tandus mengutamakan tanaman produktif, (Reforestry atau Go Green) yang bisa menambah penghasilan masyarakat, juga sangat bermanfaat pada Lingkungan Hidup, sejalan dengan program Nasional menghijaukan Indonesia, dengan Komoditi Manggis yang sangat rimbun, daunnya tebal hijaunya pekat, mempunyai umur yang cukup lama, batangnya besar, dan akarnya menahan erosi menjaga kelabilan tanah serta menahan air dihulu sungai meminimalisir bencana alam. Dapat dijadikan sebagai agrobisnis/ agrowisata, yang membuat daya tarik wisatawan domestik dan manca Negara.

3.5. Membuka Lapalangan Kerja
Ketenagakerjaan, semakin hari peluang kerja di Instansi Pemerintah dan swasta sangat minim, sementara generasasi muda yang telah menyelesaikan pendirikan di tingkat SLTA dan Perguruan Tinggi semakin hari semakin bertambah, dengan pengembangan Komoditi Manggis ini oleh Pemerintah Daerah, menjawab serta menampung generasi muda yang sangat produktif, memberikan peluang yang cukup besar, dari pada duduk-duduk dikantor tanpa ada kegiatan, selalu mereka mengharapkan kalau-kalau diangkat jadi pegawai Negeri, sementara persaingan sangat berat/ketat. Generasi muda kita selama ini, keliru kita mewarnai meraka, terkesan mereka tidak suka bersusah, walaupun tidak punya mendapatan yang memadai mereka betah untuk memakai pakaian seragam dan mengharapkan honor sekitar Rp 200.000,- - Rp. 400.000,-/ bulan untuk beli sabun saja tidak cukup, di Daerah ini supaya memberikan pancing kepada generasi Muda, seperti mereka dibekali dengan keterampilan yang siap pakai, hingga generasi muda tidak lagi memikirkan untuk mencukupi kebutuhan, serta masa depan yang lebih baik hanya ada bila menjadi Pegawai Negeri saja.
IV. Kilas Balik Penanaman Manggis di RPC.
Pada awal tahun 2003, setelah kita mengambil sikap bahwa pilihan utama yang dibudidayakan adalah Manggis, selama ini setiap kali ada rapat ditingkat Nagari, mesjid, dll, kita selalu menyampaikan tentang pembangunan ekonomi kerakyatan, memanfaatkan lahan tidur, sumber daya alam yang masih memadai, karena banyak lahan yang masih kosong di daerah ini, supaya dapat dimanfaatkan dengan baik. Delapan tahun saya coba mengajak melalui berbicara, setelah dievaluasi hasilnya tidak ada sama sekali, apa yang kita bicarakan, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Timbullah ide/pemikiran cara yang efektif untuk menghadapi masyarakat kita seperti ini mengajak bukan dalam bentuk bicara melainkan Eksen (berbuat) di lapangan. Secara pelan kita buka lahan yang luasnya 8.80 ha yang terletak di Jorong Sei Mintan Nagari Ranah Pantai Cermin, di atas lahan inilah kita mulai menanam komoditi Manggis. Seiring dengan perjalanan waktu, maka tiba saatnya kita memulai penanaman. Bibit kita lansir dengan kendaraan Roda dua (Honda) bukan dengan kendaraan roda empat (mobil). Setiap pagi kita melangsir bibit mulai 10 batang samai 15 batang untuk satu hari. Kita amati jam berapa masyarakat berkeluyuran dijalan setiap pagi menuju ladang dan sawah mereka, di jam begitulah kita lewat dengan membawa bibit manggis tadi.
Hari pertama sampai hari ke enam, masyarakat mulai bertanya apa gerangan yang kita tanam ini. Pada hari kesepuluh mereka mempertajam pertanyaan mulai menjurus pada komoditi yang kita budiyakan ini. Ada yang spontan mengikuti seperti Sdr. Ismailir dibelinya bibit manggis yang dibawa Oleh Sdr. Hamdinas sebanyak 250 batang. Masyarakat kita yang lain karena uang beli bibit tidak ada dan kebutuhan lain mendesak, pada musim buah manggis sekitar 8 bulan kemudian, saya lihat di belakang rumah penduduk ada yang membuat polibag dari plastik gula ukuran setengah kilo gram jumlahnya mulai 10 buah hingga 500 buah diisi dengan bibit manggis. Perkiraan kita saat ini, di Ranah Pantai Cermin, manggis yang ditanam oleh masyarakat yang mengikuti karena melihat Eksen yang kita lakukan, memang tumbuh kesadaran masyarakat itu sendiri minimal ada 12.000 (dua belas ribu) batang.
Peninjauan kebun manggis salah seorang investor dari Medan-Sumatera Utara (Fasua’ta Zebua tgl 13 Juli 2009)

Memang metode yang saya lakukan berbuat dulu baru berbicara sangat ampuh dan efektif sekali, masyarakat melakukan apa yang mereka lihat, serta harapan adanya dampak ekonomi bagi keluarga dimasa yang akan datang. Dengan adanya perkembangan yang luar biasa ini sekitar tahun 2015 di Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan ini, adalah salah satu penghasil buah manggis terbesar di Sumatera Barat. Kita sebagai pencetus utama Komoditi ini, mencari terobosan dengan bekerjasama antara Pemerintah Daerah dan Instansi terkait, untuk memikirkan pasar serta peluang eksport ke negara-negara Eropa. Saat ini yang sangat kita pikirkan adalah masalah kualitas buah dari komoditi ini. Karena keterbatasan kita mempelajari lebih dalam tentang komoditi manggis ini, sebab sektor pembiayaan yang sangat minim bagi saya sebagai petani di harapkan ada suport atau bantuan dari Pemerintah Daerah untuk biaya operasional serta biaya perawatan.
Menurut saran dari Kepala Dinas Pertanian sewaktu meninjau lokasi Kebun manggis tanggal 1 April 2009 yang lalu, diantara jarak batang manggis ini sebaiknya ditanami Hijauan Makanan Ternak, serta lokasi yang cukup memadai untuk beternak sapi. Kotoran ternak ini dipergunakan untuk Pupuk, supaya Komoditi ini tidak terkontaminasi dengan Pupuk Kimia dan kita kembali pada pupuk organik, hal ini sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan tanaman dan menghasilkan kualitas buah yang bagus.
Photo perkembangan buah manggis


V. Masalah yang akan dihadapi
Insya Allah, perkiraan kita akhir tahun 2010 ini, batang Manggis yang berada di Ranah Pantai Cermin dan di Nagari-nagari tetangga, di Wilayah Sangir Batang Hari, Sangir Balai Janggo, dan Sangir Jujuan, sekitar 1.500 batang. :
Terdiri dari :
Ø Manggis berumur (tua) 20 tahun keatas = 65 %.
Ø Manggis muda mulai umur 6 tahun sampai dengan umur 10 tahun = 35 %.
Kebun Manggis
Dengan analisa Produksi 500 kg. rata-rata per batang berarti berjumlah 750 ton, pedoman harga di tingkat petani Rp.10.000,- (sepuluh ribu) rupiah / kg. uang yang akan masuk ke Masyarakat akhir tahun 2010 di Kabupaten ini berjumlah : Rp. 7,5 miliyar. Di sektor buah manggis. Analisa tersebut diatas, penuh harapan para petani supaya Pemerintah Daerah memfasilitasinya. Pengalaman kita pada tahun 2006 dan 2007, buah manggis hasil Produksi dari masyarakat tidak di pasarkan dan terbuang sia-sia. Karena kurangnya koordinasi antara petani dengan Instansi terkait. Serta rendahnya pandangan sebagian masyarakat tentang komoditi ini. Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan Komoditi ini secara profesional.
Data dari Antara News tanggal 11 mei 2009 pemasukkan untuk para petani Manggis 550,5 miliyar per tahun, serta para kalangan ilmuwan Holtikutura, buah manggis yang selama ini, lebih banyak dikenal buah manggis asal Malaysia.
Ibu Cenni Rasyid di kebun manggis
Fikri Aulia Zebua dengan manggis yang berumur 6 bulan

VI. Folow Up
1. Jangka Pendek 1 tahun kedepan
a. Mengalokasikan anggaran dari Pemda Kabupaten Solok Selatan yang bersumber dari APBN dan APBD.
b. Mempromosikan Komoditi ini sampai ketingkat Nasional serta di Internasional, sebagai salah satu jenis kekayuan yang dapat meminimalisir bencana alam yang berhubungan dengan lingkungan hidup, dijadikan Agrowisata dan Agrobisnis di Kabupaten Solok Selatan.
c. Menyekolahkan Personil dari Kantor, Dinas dan instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Koperindag dan Dinas Kehutanan, Perkebunan Kantor Lingkungan Hidup guna meningkatkan Kualitas produksi serta mengetahui secara mendalam tentang Komoditi Manggis.
d. Mencari tahu manfaat buah manggis ini selain untuk dikonsumsi juga untuk jenis obat-obatan (Farmasi), kulitnya dijadikan bahan Celupan (pewarna) dipergunakan oleh Pengelola Pabrik Textil.
e. Mencari Pemasaran dalam dan luar negeri.
f. Mempromotori penambahan/pengembangan, komoditi manggis minimal 20.000 (dua puluh ribu) batang lagi, pada masyarakat untuk awal tahun 2011.
g. Memberikan penyuluhan serta sosialisasi terhadap Pemerintah Nagari se Kabupaten Solok Selatan.

2. Jangka Panjang 3 s/d 5 tahun kedepan
a. Merencanakan Pembuatan Pabrik pengolahan buah komoditi manggis, hingga yang di pasarkan keluar pada konsumen adalah dalam bentuk Oil (minyak) atau dalam bentuk Obat-obatan.
b. Kita buat kesepahaman (MoU) dengan lembaga Perguruan Tinggi diantaranya Universitas Andalas (UNAND), Institut Pertanian Bogor (IPB), serta LIPI sebagai objek penelitian para akademisi, guna meneliti lebih mendalam tentang Komoditi ini mulai dari ketahanan akarnya, umur manggis, yang dihasilkan oleh daunnya tebal hijaunya pekat, pengaruhnya tentang pemanasan global hingga menghambat pembesaran lobang Ozon dll. Dan tentang hasil produksi buahnya selain di konsumsi juga sebagai obat-obatan.

Arman Zebua bersama staf dinas instansi terkait dan salah Seorang Pengurus LSM peduli Lingkungan Tk.Sumatera Barat pada kunjungan di lapangan

VII. Penanganan Pasca Panen.
1. Tingkat ketuaan untuk panen.
Mutu buah manggis segar sangat ditentukan oleh penanganan pasca panen, mulai dari pemilihan tingkat ketuaan buah, pengemasan sampai pada penyimpanannya, Buah manggis merupakan buah klimaterik sehingga buah dapat matang selama masa penyimpanan 12 hari pada suhu ruang, Pemanenan umumnya dilakukan setelah buah berumur 105 hari dihitung mulai bunga mekar, saat warna kulit buah manggis masih bewarna hijau dengan sedikit ungu pada permukaan kulit buahnya, enam hari setelah dipanen warna kulit buah manggis menjadi ungu tua. Buah yang dipanen saat berwarna merah tua (116 hari) menyebabkan daya simpannya lebih singkat dan tidak dapat memenuhi persyaratan mutu manggis untuk eksport.
Buah yang muda berwarna hijau dan mengandung banyak getah yang berwarna kuning. Semakin tua umur buah dipanen menyebabkan semakin kurang getahnya. Adanya getah pada buah manggis mengakibatkan buah menjadi kotor dan tidak menarik, sedangkan adanya getah pada daging menyebabkan kesulitan untuk memisahkan daging buahnya dengan tangan, warna kulit buah yang masak merahj keunguan serta kulitnya mudah pecah . Sedangkan buah yang di panen pada tingkat buah berwarna hijau dengan bintik ungu yaitu pada umur 102 hari, warna kulit buahnya berubah dengan cepat menjadi 20-25% ungu kemerahan dalam satu hari penyimpanan pada suhu 25°C, RH 70% .Warna kulit berubah menjadi ungu kemerahan 100% setelah 8 hari penyimpanan.
Kabid Holtikultura sedang mengamati profil komoditi manggis di kebun.

2. Cara Panen yang baik.
Sebagian besar petani memanen buah manggis dipetik dengan menggunakan tangan, untuk buah yang terjangkau, menggunakan galah berkait atau buah dibiarkan jatuh ketanah. Oleh karena buruknya cara pemanenan menyebabkan buah mengandung getah kuning serta memarnya kulit buah, pemanenan terbaik dilakukan dengan cara memetik dengan tangan untuk menghasilkan buah dengan mutu baik, pemanenan dilakukan secara hati-hati dan buah ditampung dengan keranjang, tetapi tidak semua manggis dapat dipetik dengan menggunakan tangan.
Kondisi tanaman manggis yang berumur puluhan tahun dengan ketinggian tanaman sekitar 15 – 25 meter , mengakibatkan buah tidak dapat dijangkau oleh tangan, untuk memudahkan pemanenan telah dirancang alat panen buah manggis yaitu galah berkantung dilengkapi pisau pemotong tangkai buah, pisau pemotong tangkai buah buah dihubungkan dengan tali. Tangkai alat pemotong terbuah dari aluminium yang dapat disambung-sambung sesuai dengan jarak petik buah diupohon. Dari hasiluji lapangan buah manggis yang dipanen menggunakan galah berkantong yang dilengkapi pisau pemotong tangkai buah, menghasilkan manggis dengan mutu yang baik, permukaan kulit buah mulus, kerusakan sepal buah hanya 5% serta buah memenuhi persyaratan eksport. Buah manghgis yang dipanen menggunakan galah petani tanpa pengait menghasilkan kerusakan sepal buah terbesar yaitu 30%, sedangkan menggunakan galah dengan pisau bergerigi dapat menghasilkan buah dengan kerusakan sepal lebih kecil 10 – 15%.

3. Sortasi dan Grading.
Peningkatan nilai tambah buah manggis mutlak memerlukan sortasi dan grading, Pedmilihan mutu berdasarkan kepada berat/ukuran buah, kemulusan kulit buah dan keutuhan sepal buah sehingga akan dipoeroleh nilai tambah. Proses sortasi buah setelah panen dilakukan dengan memisahkan buah yang mulus dan tidak cacat. Buah dikelompokan berdasarkan ukuran buah, bergetah atau tidak. Cara menghilangkan getah yang menempel pada kulit buah, dengan cara dibersihkan dengan kain atau dengan sikat yang halus. Ukuran berat dan diameter buah dipilah-pilah sesuai dengan kriteria, menurut standar mutu perdagangan baik untuk pasar dalam negeri maupun untuk Luar Negeri. Standar mutu perdagangan buah manggis untuk perdagangan Indonesia telah tercantum dalam SNI (01-3211-1992) dengan keriteria mutu berdasarkan ukuran diameter buah. Warna kulit buah hijau kemerahan sampai dengan merah muda mengkilap, tangkai dan kelopak buah berwarna hijau, utuh dan segar, warna daging buah putih bersih khas manggis dan tidak ada serangkan hidup maupun mati. Untuk Pasar Luar negeri, eksportir antara lain kelas Super dengan jumlah= 1 kg 6-8 buah, kelas A= 1 kg. 10 buah, kelas B =1 kg. 13 buah dan kelas C= 1 kg. 15 buah.


4. Penyimpanan.
Seperti halnya produk holtikultura, buah manggis mempunyai daya simpan yang singkat, Kerusakan buah seperti sepal dan tangkai buah menjadi tidak segar, buah mengeras dan jaringan daging buah yang matang bergetah sehingga sukar dibelah dan sulit memisahkan daging dengan kulitnya. Kerusakan tersebut sering dijumpai setelah pengangkutan dan penyimpanan. Akan tetapi terarur dari kesegaran buah dapat diperbaiki bila buah dicelupkan kedalam ekstrak umbi beet atau dilapisi dengan lilin.
Warna buah manggis merah keunguan disebabkan karena kandungan pigmen yang mudah rusak (berubah warna) karena tidak stabil, dapat larut dalam air dan peka terhadap cahaya matahari, oksigen serta air panas, selain itu perubahan warna dapat juga disebabkan oleh kerusakan mekanis seperti adanya luka , lecet karena tergores atau memar, kerusakan mekanis pada kulit buah akan mempercepat terjadinya perubahan warna dan penurunan mutu buah, kerusakan mekanis dapat mempercepat laju kehilangan air serta kualitas buah, luka mekanis selain menyebabkan penampilan yang kurang baik juga mempercepat kehilangan air. Mempermudah serangan kapang dan mendorong diproduksinya C02 dan C2H2 cara untuk memperkecil kerusakan pada penyimpanan antara lain dengan penutupan pori-pori buah dan penyimpanan pada atmisfir termodifikasi dan terkontrol.
v Penutupan Pori-Pori.
Penutupan sebagian pori-pori buah dengan ekstrak umbui beet dapat mempertahankan kesegaran buah sedangkan pencelupan buah dalam larutan ekstrak beet dapat mempertahankan tekstur dan penampilan buah, semakin tinggi kosentrasi ekstrak beet yang digunakan penampilan buah menjadi semakin mengkilap. Perlakuan terbaik menurut hasil penelitian ini adalah mencelupan buah manggis kedalam larutan pewarna umbi beet (beet dying) selama 10 menit dengan kosentrasi 75% v/v. Kesegaran buah dapat dipertahankan bila dilakukan penyimpanan pada suhu dingin dengan kombinasi pengemasan atau tanpa pengemasan. Penyimpanan buah pada suhu ruang diupayakan suhu tidak boleh terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Suhu tinggi dapat mempercepat reaksi biokimia sehingga pematangan akan berjalan lebih cepat, sedangkan suhu yang terlalu rendah dapat menyebabkan kerusakan buah (chlilling injury). Penyimpanan pada suhu 12-14°C mampu memperpanjang daya simpan buah manggis sampai 20 hari tanpa kerusakan buah, karena kerusakan buah terjadi pada suhu penyimpanan kurang dari 10°C.
Pelilinan buah manggis menggunakan 6% emulsi lilin britex USA pada suhu penyimpanan 15°C, dfapat menekan kerusakan. Pada penyimpanan 4 minggu suhu 5°C diperoleh tingkat kerusakan buah sebesar 33,1%, sedazngkan penyimpanan pada suhu 15 °C kerusakan mencapai 35%, dan penyimpanan pada suhu 5 °C kerusakan mencapai 40%. Pada suhu kamar buah manggis dapat disimpan selama 2-3 minggu, sedangkan pada suhu rendah (9-12°C) masih dalam kondisi baik sampai 33 hari penyimpanan, Ciri kerusakan pada suhu dingin adalah kulit buah menjadi gelap dan mengeras.
v Penyimpanan pada atmosfir Termodifikasi/Terkontrol.
Buah manggis yang dibungkus dengan kantong plastic polietilen dengan ketebalan 40 mokron (0,4 mm) serta diberi lubang jarum (pin-prick) sebanyak 5 buah, disimpan pada suhu 5°C dapat bertahan selama 18 hari dengan tingkat kerusakan dibawah 5% pada kondisi demikian ditemukan gejala-gejala keretakkan kulit buah dan pembeningan daging buah disamping pengerasan kulit dan terdapatnya getah pada daging buah.
Perlakuan penyimpanan buah manggis dengan menggunakan plastik dengan ukuran 30x40 cm dengan diberi lubang pin-prick (lubang jarum) sebanyak 25 buah dan penyimpanan pada suhu 15°C dapat memperpanjang daya simpan buah sampai 5 minggu, penyimpanan buah manggis 5 derajat Celsius menggunakan kantong plastik polietilen (0,04 mm) tertutup kemudian divakum dengan tekanan 400 mbar, mamp[u menekan jumlah kerusakan buah.
Penyimpanan buah manggis dengan pengaturan komposisi C02 dan 02 dapat memperpanjang daya simpan buah . Komposisi C02 dan 02 pada penyimpanan buah manggis dengan metode controlled atmosphere (CA) yaitu dengan 5-10% C02 dan 5% 02 buah dapat disimpan sampai 4 minggu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut;
Ø Untuk meningkatkan pasar Eksport maupun dalam Negeri perlu diperhatikan penanganan pasca panen yang tepat agar kerusakan buah manggis dapat ditekan sedikit mungkin.
Ø Pemilihan tingkat ketuaan, pengemasan maupun penyimpanan yang tepat akan dapat memperpanjang daya simpan buah, standar mutu buah manggis untuk ekspor ditentukan oleh tingkat ketuaan panen buah, warna buah ungu kemerahan, sepal buah hijau segar dan lengkap, tanpa getah dan kulit tidak keras.
Ø Daya simpan buah dapat diperpanjang dengan penanganan pasca panen yang baik, pemilihan tingkat panen yang tepat, pelilinan dan pengemasan buah manggis menggunakan plastik pin-prick (lubang jarum), pengaturan komposisi gas C02 (10%) dan 02 (2%), penyimpanan pada suhu rendah 15°C dapat menekan jumlah kerusakan dan memperpanjang daya simpan buah sampai 5 minggu.
Dengan menerapkan teknologi pasca panen yang baik dan benar akan diperoleh standar mutu buah untuk ekspor.

VIII. Penutup.
Demikianlah tulisan ini saya buat mudah-mudahan berdaya guna untuk kita semua setidaknya menjadi pedoman dalam rangka membudidayakan Komoditi Manggis ini. Tentu sasaran yang harus kita capai hasil produksi yang maksimal mempunyai kualitas yang bagus, menaikkan pendapatan masyarakat, membuka lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran yang semakin hari semakin banyak seiring dengan pertambahan penduduk. Lingkungan hidup yang asri/alami, meminimalisir bencana alam disamping lahan masyarakat masih banyak yang tidak produktif (kosong) berarti punya peluang untuk membudidayakan manggis ini. Dimasa yang akan datang.
Saya sebagai Penggagas utama pengembangan Komoditi manggis, harapan saya terhadap Pemerintah Daerah untuk membantu saya dalam bentuk biaya Operasional dan biaya perawatan, serta mempromosikan ketingkat Propinsi Sumatera Barat dan ditingkat Nasional.
Saya terlebih dahulu meminta maaf bila penyajian ini tidak tepat atau tidak sesuai dengan yang semestinya, maklum saya hanya seorang petani. Tentu kesempurnaan itu dimiliki oleh Allah SWT. Serta kita sebagai manusia diberikan segala kekurangan dan keterbatasan pemikiran, dengan niat yang tulus dan ikhlas, saya ikut ambil bagian menyelamatkan Lingkungan hidup ini, supaya ekosistem Planet ini berputar dengan semestinya, yang pada muaranya keselamatan kita semua sebagai umat manusia yang menghuni bumi ini, dengan penghijauan yang dihasikan oleh komoditi ini, memperlambat proses pembesaran lobang Ozon (pemanasan global) yang cukup berbahaya bagi penghuni Planet bumi, yang semakin hari semakin panas. Dengan adanya bencana-bencana alam menimpa Umat ini, semakin kita sadar atas kebesaran Allah SWT. Meningkatkan Ubudiyah serta memperbanyak berbuat yang dapat bermanfaat bagi orang banyak, meningkatkan Iman dan Taqwa kita pada-Nya. Amin, Amin Yarabbal’alamin.
Kebun Manggis



SELAMAT DATANG DI “KOTA IDOLA”
KABUPATEN SOLOK SELATANSALAH SATU CONTOH SLOGAN UNTUK PINTU GERBANG GAPURA KAB. SOLOK SELATAN YANG DIAMBIL DARI KOMODITI UNGGULAN “MANGGIS”



M
A
N
G
G
I
S

M asyarakat
A nak
N agari
G iat
G ali Potensi
I dola
S olok Selatan














PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
KECAMATAN SANGIR BATANG HARI
Alamat : Jln. Jln. Rimbo Cupak Kode Pos 27378

Nomor : 500/117/Perek-2009 Abai, 05 Juni 2009.
Lampiran : -
Perihal : Laporan Petani Komoditi Manggis.

K e p a d a
Yth : Bpk. Bupati
Kabupaten Solok Selatan
di-
Padang Aro


Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat sdr. Arman Zebua penduduk Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan, tanggal 22 April 2009 Perihal Buku Komoditi Manggis. Yang telah membudidayakan Manggis semenjak tahun 2003 yang lalu dimana sekarang sudah mulai berbuah.
Berkenaan dengan itu, menurut hemat kami Sdr.Arman Zebua telah membuat terobosan baru tentang Lingkungan Hidup dan mempunyai hasil produksi yang cukup menjanjikan bagi para petani (multi guna) dan layak diusulkan sebagai pemerhati Lingkungan Hidup karena Komoditi ini mempunyai daun yang tebal hijaunya pekat dan batang besar serta akarnya menahan air yang dapat meminimalkan bencana alam.
Kami dari Pihak Kecamatan merasa bangga dengan terobosan ini, karena banyaknya masyarakat yang mengikuti membudidayakan komoditi manggis di Nagari Ranah Pantai Cermin, serta nagari-nagari tetangga di wilayah Kec. Sangir Batang Hari, ini adalah kebanggaan Kecamatan dan Kabupaten Solok Selatan.





Demikianlah kami usulkan kepada Bapak, atas perhatian kami ucapkan terima kasih.








Ranah Pantai Cermin, 22 April 2009
Lampiran : l (satu) Ex.
Perihal : Buku Komoditi Manggis.

Kepada Yth :
Bpk. Bupati Kabupaten Solok Selatan
di-
Padang Aro
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan hormat, Bersama ini saya kirimkan kepada Bapak 1 (satu) Eksemplar buku tentang Komoditi Manggis, serta photo kebunnya yang berlokasi di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kec. Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan. Dalam buku ini saya sajikan Pendahuluan, Latar Belakang, Komoditi Manggis, Tujuan, Kilas Balik Penanaman Manggis di RPC, Masalah yang dihadapi, Folow Up jangka pendek dan jangka panjang, serta lampiran Photo Beberapa titik Longsor, Photo Anak Manggis, Kebun Manggis, serta Proses Perkembangan Buah Manggis.
Dalam pembangunan kebun manggis ini, memang semata-mata saya lakukan sendiri. Mulai dari ide sampai dengan merealisasikan di lapangan. Sekarang telah mulai berbuah dan masih belum kita pasarkan karena kualitas buah belum sempurna untuk di Export. Saya berharap mudah-mudahan Kabupaten menjadikan Kebun Manggis dan Komoditi Manggis ini sebagai Agro Wisata dan Buah Unggulan Kabupaten Solok Selatan yang kita cintai ini. Penanaman manggis ini saya mulai sewaktu Tokok Palu Kabupaten di mekarkan pada tahun 2003 yang lalu.



Demikianlah saya sampaikan kepada Bapak dengan harapan untuk dapat membantu saya dalam bentuk biaya operasional dan biaya perawatan, Atas perhatian sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Tembusan disampaikan dengan hormat.
1. Bp. Ketua DPRD Kab. Solok Selatan di Padang Aro
2. Bp. Kepala BAPPEDA Kab. Solok Selatan di Padang Aro.
3. Bp. Kepala Kantor Lingkungan hidup Kab. Solok Selatan di Padang Aro
4. Bp. Kepala Dinas Hutbun Kab. Solok Selatan di Padang Aro
5. Bp. Kepala Dinas Pertanian Kab. Solok Selatan di Padang Aro.
6. Bp. Kepala Dinas Pariwisata Kab. Solok Selatan di Padang Aro.
7. Bp. Kepala Dinas Koperindag Kab. Solok Selatan di Padang Aro.
8. Bp. Camat Sangir Batang Hari di Abai.
9. Sdr. Walinagari Ranah Pantai Cemin di RPC.
10. Pertinggal.








Daftar Pustaka


1. Ir. Rahmat rukmana : Judul Budidaya Manggis , Penerbit Kanisius Jogyakarta tahun 1995.-
2. Ir. Mohamad Reza,M.S.; Ir.Wijaya M.S. ; Ir.Enggis Tuherkih; dengan judul Pembibitan dan Pembudidayaan MNGGIS, Penerbit: PT.Penebar Swadaya Depok Jawa Barat ; tahun 1994.-
3. Suyanti Satuhu : dengan judul : Penanganan Manggis Segar untuk Ekspor ; Penerbit PT. Penebar Swadaya Ciamis Bogor tahun 1997.-
4. Suara Bumi ; Peduli lingkungan demi kehidupan, Pusat pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Sumatera di Pekanbaru.
5. Pemberdayaan Potensi Daerah Kabupaten Solok Selatan ; Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan tahun 2006.-


------------------------------------------------0--------------------------------------------
















PROFIL PETANI MANGGIS
Nama : ARMAN ZEBUA
Tempat / tanggal lahir : Kare, 12 Desember 1964
Pekerjaan : Petani Manggis
Alamat : Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir Batang Hari Kab. Solok Selatan Sumatera Barat
No. HP :- 081374757110
- 085761479377
E-mail : arman.zebua@yahoo.co.id
Nama Istri : Cenni Rasyid
Pekerjaan : PNS
Anak : 1. Dinyah Rizkiyanti Zebua
2. Amalyah Candra Zebua
3. Lutfiah Trivani Zebua
4. Fikri Aulia Zebua